Brilio.net - Intri Saboni Saraswati (25) memiliki hobi berat mengayuh sepeda onthel. Sejumlah rute di wilayah Jawa Tengah dan Jogjakarta pernah ditempuhnya. Namun, dari sekian banyak perjalanan dengan onthel kesayangannya, perempuan yang akrab disapa Onik ini menyebut, perjalanan Jogja menuju Ponorogo (Jawa Timur) sebagai yang paling menantang dan berkesan.
Perempuan yang tergabung di komunitas Podjok (Pagoejoeban Onthel Djogjakarta) ini melakukan perjalannya pada 16 Februari 2013 silam saat masih berstatus mahasiswi di salah satu universitas di Jogjakarta.
Waktu itu, dia melakukan perjalanan bersama deengan empat rekannya. Dengan sepeda onthel jenis Valuas buatan Belanda kesayangannya, Onik melahap jarak ratusan kilometer tersebut. Mereka membutuhkan waktu kurang lebih sehari semalam dari Jogja untuk sampai ke Ponorogo. Onik mengaku bahwa dia hanya menyalurkan hobinya bersepeda onthel saja.
"Jadi waktu itu ada salah seorang anggota komunitas yang namanya Pak Parmaji yang mengajak kami untuk mengunjungi ibunya di kampung halamannya di daerah Ponorogo sambil naik onthel. Ya iseng aja sih saya ikut," ujar Onik pada brilio.net.
Perjalanan menuju Ponorogo sebenarnya juga tidak mudah untuk dilakukan karena ada beberapa hambatan yang harus dihadapi. Salah satunya berhadapan dengan jalanan yang cukup ramai saat hujan deras disertai angin kencang.
Menurut Onik, kondisi seperti itulah yang membuat mereka beberapa kali terpaksa harus berhenti di SPBO (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Onthel) atau warung untuk berteduh sekaligus mengisi tenaga.
Satu hal yang paling diingat oleh perempuan ini adalah saat dia harus melewati sebuah rute bernama "ongko wolu" yang merupakan tanjakan dan tikungan yang cukup tajam dan legendaris yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Di sana (ongoko wolu) kami melewatinya dengan terus mengayuh. Bayangkan, dengan sepeda onthel tanpa gigi yang cukup berat untuk dikayuh," lanjut Onik.
Tapi terlepas dari itu semua, Onik mengaku bahwa perjalanannya ke Ponorogo tersebut merupakan salah satu hal yang tidak akan pernah dia lupakan. Meskipun harus menempuh perjalanan jauh, mereka tetap merasa bahagia di tiap kayuhan sepedanya. Onik dan rekannya juga mengaku tidak merasa lelah karena bisa menjalani hobi bersama-sama.