Brilio.net - Bagi kamu yang tinggal di Yogyakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) atau yang lebih dikenal dengan Sekaten saja, kan? Memang benar, tidak hanya warga Jogja saja tetapi juga seluruh Indonesia sudah cukup familiar dengan istilah tersebut. Perayaan yang digelar setiap satu tahun sekali dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Perayaan ini selalu ditandai dengan adanya pasar malam yang digelar di Alun-alun Utara Yogyakarta. Sekaten merupakan event yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jogja dan sekitarnya. Untuk tahun 2015 ini, ternyata Pasar Malam Sekaten tampil beda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kira-kira apa saya ya perbedaannya,
1. Hanya berlangsung selama 21 hari
BACA JUGA :
Hati-hati! Pakai topi hijau di negara ini bisa dikira tukang selingkuh
foto: @YogyakartaCity
PSMP 2015 hanya berjalan 21 hari, tidak selama tahun sebelumnya selama 40 hari. Sekaten diselenggarakan pada 4 Desember hingga 24 Desember 2015 di Alun-Alun Utara. Alasan diperpendeknya waktu tersebut karena saat ini Alun-Alun Utara sedang tahap perbaikan.
2. Stan gratis
BACA JUGA :
20 Pantai eksotis di bibir Samudera Hindia, Gunungkidul Jogja
Stan pedagang di PSMP 2015 digratiskan, tidak seperti tahun lalu yang dipungut bayaran. Pihak penyelenggara pun sudah membuka pendaftaran stan sejak Rabu (25/11) hingga Kamis (26/11) yang langsung diserbu ratusan pendaftar. Stan yang disediakan di Sekaten berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian (Disperidagkoptan) Kota Jogja, jumlah stan yang disediakan sebanyak 843 stan. Sejumlah stan tertentu akan diatur khusus untuk stan produk potensi daerah dari pemerintah, Forkop setiap kecamatan, dan panggung.
3. Bentuk stan mengikuti Pemkot
Karena Alun-Alun Utara masih dalam tahap revitalisasi, maka pada pedagang tidak bisa bebas membuat stan. Bentuknya akan mengikuti aturan Pemerintah Kota (Pemkot) agar tidak merusak lapangan Alun-Alun. Tidak heran, penataan tersebut membuat PMPS menjadi lebih rapi dan teratur.
4. Larangan kuliner berpotensi limbah
Hal ini sesuai dengan surat edaran No.510/1006/SE/XI/2015 tentang ketentuan tata tertib peserta PMPS Jogja yang berisi larangan bagi pedagang kuliner yang menimbulkan limbah. Alasannya, kuliner jenis jajanan yang menghasilkan limbah seperti bahan-bahan kimia, limbah cucian, dan sisa minyak goreng yang akan merusak konstruksi altar.
Buat kamu yang ingin mengunjungi Sekaten jadi tidak usah khawatir lagi, karena saat ini penataan stan lebih rapi. Kamu juga bisa menikmati berbagai hasil UKM dari setiap kecamatan di Kota Jogja, juga disediakan panggung kesenian yang bisa menghibur malammu di Jogja, karena perayaan Sekaten tahun ini lebih menonjolkan sisi budaya. Selamat berwisata!