1. Home
  2. »
  3. News
24 Januari 2016 22:02

Sianida, racun berbahaya itu ada dalam makanan sehari-hari kita

Sianida ada di makanan sehari-hari hanya saja dalam dosis yang sangat rendah. Muhammad Gufron Salim

Brilio.net - Kematian Wayan Mirna Salihin usai minum kopi Vietnam masih misterius. Kematian Mirna diduga akibat racun sianida yang tercampur di minumannya. Seperti yang diketahui dalam cangkir Mirna, ditemukan sodium sianida dengan kadar 15 gram/L atau 15 mg/cc. Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia memperkirakan bila Sodium Sianida tersebut berupa serbuk yang dilarutkan ke minuman kopi.

Direktur Eksekutif DVI, Kombes Pol Anton Castilani mengatakan bahwa secangkir kopi yang diminum Mirna dapat mengakibatkan kematian hingga 25 orang. Mengerikan juga ya. Nah, tapi apakah kamu tahu jika dalam makanan sehari-hari ternyata mengandung racun sianida meski dalam jumlah yang sedikit?

Dilansir brilio.net dari National Gegraphic, Minggu (24/1). Makanan seperti almond dan kacang lima mengandung senyawa sianida berkadar rendah. Begitupun dengan suplemen vitamin B12, ada yang mengandung sianida juga. Dalam dosis besar, sianida adalah racun yang sangat berbahaya dan pada dosis tertentu, bisa mematikan. Dosis sianida yang berbahaya, umumnya berkisar antara 50 dan 200 mg hidrogen sianida.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kamu bisa saja terkena racun sianida dari berbagai sumber seperti makanan, rokok, dan sumber lainnya. Secara alami, ada beberapa bahan makanan yang menghasilkan sianida dosis rendah seperti singkong, kacang lima, kacang merah, bayam, kedelai, rebung, tapioka, kecambah millet, dan almond.

Sebagaimana menurut CDC, meski tubuh kamu bisa mengatasi racun sianida dalam dosis sangat rendah, sebaiknya kamu menghindari makan bagian buah atau tumbuhan yang mengandung senyawa racun. Misalnya, makanlah hanya daging buah apel dan buang bagian tengah serta bijinya.

Selain itu di dalam 1.000 mikrogram vitamin B12 suplemen sianokobalamin mengandung 20 mikrogram sianida. Namun, menurut ahli gizi Jack Norris dari AS, jumlah sianida di dalam sianokobalamin, secara fisiologis aman dikonsumsi. Mikrogram adalah jumlah yang sangat kecil dibandingkan miligram. Ada 1.000 mikrogram di dalam satu miligram sehingga jumlah sianida di dalam suplemen B12 masih jauh di bawah dosis yang bisa dikatakan beracun.

Sianida akan bereaksi lebih cepat jika dihirup dan karena itu lebih berbahaya. Menghirup gas sianida, terutama di ruang yang berventilasi buruk, memiliki potensi bahaya terbesar. Umumnya, eksposur mematikan sianida adalah hasil dari kecelakaan alias perbuatan tidak disengaja atau bisa juga tindakan yang disengaja. Karena sifat racunnya yang sangat cepat, sianida umum digunakan dalam aksi terorisme dan pembunuhan.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags