1. Home
  2. »
  3. News
3 November 2015 12:25

Studi mengungkap faktor gen memengaruhi tingkat stres seseorang

Seorang dengan gen panjang-panjang tidak mudah mengalami depresi. Ahada Ramadhana
Ilustrasi stres.

Brilio.net - Depresi merupakan ketidakseimbangan kadar kimia dalam otak, yaitu kurangnya serotonin yang merupakan hormon perasaan nyaman. Cara pengobatannya adalah dengan menambahkan obat pendorong produksi hormon serotonin.

Dikutip dari Asap Science, sebuah studi menemukan bahwa gen juga dapat menyebabkan seseorang lebih rentan depresi. Dengan melibatkan 800 remaja dengan waktu penelitian selama lebih dari 5 tahun, setelah menghadapi kegiatan yang membuat stres, diperoleh hasil bahwa individu dengan gen pendek-panjang mengalami depresi, orang yang memiliki gen pendek-pendek mengalami yang lebih buruk, sedangkan seorang dengan gen panjang-panjang tidak mudah mengalami depresi.

Seseorang yang mengalami depresi memiliki ukuran hipokampus yang lebih kecil. Hipokampus merupakan salah satu bagian otak yang berperan dalam aktivitas mengingat. Semakin lama depresi, maka ukuran hipokampus semakin mengecil. Kondisi sel dan jaringan pun akan memburuk. Hal ini memicu turunnya produksi sel saraf baru di area ini.

Obat modern yang dapat meningkatkan produksi serotonin sebenarnya memiliki dampak tidak langsung pada pertumbuhan sel otak. Namun obat ini juga mendorong keluarnya zat kimia lain yang menstimulus pertumbuhan sel saraf baru. Para ilmuwan sedang fokus mengembangkan obat ini.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags