Brilio.net - Pesawat Super Tucano milik TNI AU yang jatuh di Kawasan Blimbing, Malang, Jawa Timur, ternyata bukan pesawat sembarangan, Rabu (10/2). Pesawat buatan Brazil ini didatangkan ke Indonesia dengan kesepakatan pembelian sebanyak 16 unit.
Super Tucano nahas tersebut memang merupakan pesawat latih. Namun, ia bisa dipasang senjata seperti bom. Sebab, Super Tucano adalah pesawat latih bermesin turboprop sayap rendah (low wing) berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat serang anti-gerilya di hutan dan medan berbukit.
Nah, berikut spesifikasi Super Tucano yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber:
1. Harga kosong (tanpa persenjataan) Rp 81 miliar per unit
2. Pesawat ini untuk pesawat latih, intersepsi dan anti-gerilya
3. Kekuatan mesin 1.600 tenaga kuda dengan kecepatan maksimum 560 km per jam
4. Dilengkapi sistem persenjataan mesin berat (SMB) kaliber 12,77 mm jenis FN Herstal M3P
5. Senjata-senjata tersebut masing-masing di satu di setiap sayapnya mampu memuat 250 peluru
6. Total sistem persenjataan yang dapat diangkut di sayap dan bagian bawahnya 1,55 ton.
7. Pesawat ini dilengkapi sistem navigasi handal, yaitu radar RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/flare disepenser.
BACA JUGA :
Pesawat Super Tucano jatuh, Kasau bergegas terbang ke Malang