Brilio.net - Isu pemanasan global saat ini menjadi perhatian banyak orang di dunia. Hal ini memicu naiknya permukaan air laut dan menyebabkan banyak pulau yang tenggelam di masa depan. Dari sinilah sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, tergerak idenya untuk merancang hunian dengan konsep kota terapung.
Mereka adalah Rigan A Saputra (arsitektur), Puput Wiyono, dan Titis Wahyu (teknik sipil). Ketiganya mengungkapkan idenya lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2013 dan berhasil meraih juara 1. Konsep kota apung ini nantinya bisa meminimalisasi reklamasi.
"Reklamasi kan menimbun satu pulau sehingga mengganggu habitat laut, sedangkan konsep kota terapung ini kita menancapkan satu tiang pondasi di dasar laut," ungkap Rigan kepada brilio.net, Senin (20/4). "Kotanya nanti berbentuk mangkok mengikuti naik turunnya permukaan laut,seperti permainan di dufan."
Rigan mengungkapkan, kota terapung ini bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia, asalkan di laut yang tidak terlalu berombak besar seperti selat atau laut Jawa. Proyek ini nantinya bisa mulai direalisasikan mulai tahun 2020 hingga 2040.
Rigan juga menuturkan bahwa kelompoknya sempat mengalami kesulitan saat menentukan struktur penyangga naik turunnya kota. "Akhirnya kita pakai sistem magnet yang bertolak belakang dan diberi per untuk meredam getaran," pungkas Rigan.