Brilio.net - Maraknya kasus vandal di berbagai kota mulai bikin jengkel. Bukan hanya saja merusak pemandangan, tetapi karena tak jarang papan-papan penting, seperti rambu lalu lintas juga menjadi korbannya. Akibatnya bukan hanya warga sekitar yang dirugikan, tetapi semua orang yang melintas di jalan tersebut ikut dirugikan karena papan tersbut menjadi sulit dibaca.
Belum lagi tembok-tembok di ruang publik, yang seharusnya bersih dan indah, justru dicoret-coret menggunakan cat semprot oleh pelaku vandal. Bahkan, tak jarang rumah atau tembok warga juga jadi korban perbuatan merugikan ini.
Hal-hal seperti itulah yang akhinya menggerakan hati warga Yogyakarta untuk memerangi vandalisme. Orang-orang yang geram dan ingin menyudahi tindakan vandal ini akhirnya berkumpul dan membentuk sebuah komunitas dengan nama Laskar Jogja. Komunitas ini didukung penuh oleh Merkids Jogja, komunitas sosial yang lebih dulu terbentuk.
Dengan beranggotakan warga Jogja maupun warga luar Jogja yang ingin membantu memerangi vandalisme, komunitas yang akrab dengan semboyan "Stop Vandalisme" ini, berkomitmen menjadi garda terdepan menjaga keindahan dan keharmonisan kota. Mereka aktif dalam kegiatan membersihkan diding-dinding kota dari selebaran iklan kertas atau coret-coretan cat.
Bahkan dalam upaya menyukseskan gerakan ini, salah satu pengurus besar Laskar Jogja, Hasan berjanji akan memberikan HP baru bagi siapa saja warga yang berhasil menangkap pelaku vandalisme. "Iya memang benar, itu kami lakukan agar semakin banyak warga ikut terlibat memerangi vandalisme," kata Hasan saat dihubungi brilio.net, Selasa (12/5).
Hasan berharap, dengan sayembara tersebut akan banyak warga yang ikut menjaga kebersihan kota. Ia yakin, meskipun tak bisa memenuhi semua hadiah bagi penangkapan pelaku vandal, masyarakat memiliki kesadaran bahwa prilaku vandalisme atau perusakan adalah musuh bersama-sama.