1. Home
  2. »
  3. News
14 Agustus 2015 23:04

Tempat paling mengerikan di dunia, petir menyambar 28 kali/menit

Sementara itu, daerah dengan sambaran petir paling kuat berada di Indonesia. Erina Wardoyo

Brilio.net - Saat turun hujan, sambaran petir menjadi salah satu yang paling ditakutkan. Suaranya yang menggelegar dengan kilatan cahaya, pasti akan membuat siapa pun tak mau beranjak keluar rumah.

Namun, intensitas sambaran petir di daerahmu tidak seberapa jika dibandingkan yang terjadi di Danau Maracaibo, Venezuela. Warga di sana sudah terbiasa dengan petir karena dalam satu menit bisa terjadi hingga 28 kali sambaran atau 1,2 juta sambaran setiap tahunnya. Sungguh menyeramkan!

BACA JUGA :
Petir terkuat dunia menyambar Indonesia, bisa remukkan gedung beton


Selain petir, daerah ini juga sering terkena badai dan angin topan. Menurut para ilmuwan, Danau Maracaibo memiliki bentuk topografi yang unik. Danau ini dikelilingi oleh beberapa pegunungan sehingga angin yang datang akan terperangkap disana sehingga menimpulkan badai yang cukup kencang.

"Banyak petir yang terikat di lereng-lereng pegunungan dan garis pantai," ujar Dr Daniel Cecil dari Global Hidrologi dan Pusat Iklim Petir seperti dilansir dailymail, Jumat (14/8). "Kombinasi unik itu menyebabkan sebuah medan di mana bisa menghasilkan petir berulang kali dan badai angin."

BACA JUGA :
Ini yang terjadi ketika petir menyambar pasir, menakjubkan!

Meski begitu, masyarakat di sana justru sangat mensyukuri fenomena petir ini. Saking bangganya bahkan dijadikan sebuah puisi terkenal berjudul "La Dragontea" karya Lope de Vega. Selain itu, petir dan badai yang menyerang juga mendatangkan keuntungan sendiri bagi para nelayan disana sebagai petunjuk arah di malam hari.

Sementara itu, daerah dengan sambaran petir paling kuat berada di Indonesia. Petir berarus listrik terbesar terdapat di Depok, khususnya selatan seperti Sawangan dan Cinere, Jawa Barat. Hal ini didasarkan pada temuan ahli petir sekaligus peneliti dari Laboratorium Arus Tinggi dan Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Listrik Fakultas Teknik Industri ITB, Dr Ir Dip Ing Reynaldo Zoro.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2002 ini menggunakan teknologi lighting position and tracking system (LPATS). Untuk mengenali perilaku petir di wilayah kota di selatan Jakarta. Tak disangka, Zoro mendapat arus petir negatif berkekuatan 379,2 kA (kilo Ampere) dan petir positif mencapai 441,1 kA. Menurut Zoro, dengan kekuatan arus sebesar itu, petir mampu meratakan bangunan gedung yang terbuat dari beton sekalipun.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags