Brilio.net - Koran menjadi salah satu kebutuhan masyarakat unuk mendapatkan informasi terbaru setiap harinya. Koran lazimnya terbuat dari bahan kertas dan setelah dibaca biasanya hanya menjadi tumpukan kertas yang ditumpuk di gudang atau sekadar menjadi bungkusan gorengan saja. Menurut riset yang dilakukan Columbia University, masyarakat dunia bisa menghasilkan berton-ton sampah koran setiap harinya. Tentu ini bertentangan dengan prinsip hemat energi ataupun go green yang sedang marak dicanangkan diberbagai dunia.
dilansir brilio.net dari Metro.co.uk, Kamis (14/1), salah satu redaksi koran terbesar di Inggris itu menggunakan inovasi baru dalam pembuatan korannya. Metro merilis sebuah koran yang bisa dimakan setelah dibaca.
BACA JUGA :
Bukan mainan, kereta api ini dioperasikan anak-anak!
BACA JUGA: Koran edisi yang sama dipakai dalam puluhan film berbeda
Bekerja sama dengan ilmuan kuliner kenamaan seperti Heston Blumenthal, Metro menciptakan koran dari coklat. Sehingga, setelah dibaca, koran itu tidak perlu dibuang bahkan bisa dimakan. Di tangan Blumenthal, koran diubah menjadi makanan yang sangat lezat.
Butuh beberapa tahapan dalam pembuatan koran ini mulai dari pembuatan adonan yang terdiri dari permen arab, air, asam sitrat, minyak sayur dan tepung maizena. Setelah adonan selesai dimasak kemudian dibentuk lembaran-lembaran tipis yang nantinya menjadi tempat artikel dicetak serta melalui proses pengeringan.
Sambutan masyarakat pun semakin baik. Kini koran Metro ini menjadi buruan bagi masyarakat Inggris, sebab selain menambah wawasan di pagi hari, masyarakat juga bisa sekaligus sarapan dengan coklat yang lezat. Harganya pun cukup terjangkau dan tidak jauh dari harga asli koran yang terbuat dari kertas.
Selain itu, koran ini juga mendapatkan pujian dari berbagai masyarakat dunia sebagai upaya untuk mengurangi limbah kertas. Keren kan? Lalu Indonesia kapan ya punya koran yang bisa dimakan kayak gini?