1. Home
  2. »
  3. News
25 Maret 2015 05:57

Uniknya bantaran sungai ini, tak cuma bersih tapi juga punya museum

"Masyarakat bersedih sepeninggalan Romo, dari itulah kami mendirikan museum ini untuk melanjutkan perjuangan Romo." Andi Rosita Dewi

Brilio.net - Bagi kamu yang sering berkunjung ke Yogyakarta, pasti kamu familiar dengan nama Kali Code. Kali Code atau yang akrab juga disebut dengan Sungai Boyong adalah salah satu sungai yang ada di Jogja. Sungai ini bersumber dari mata air yang ada di kaki Gunung Merapi. Lokasi bantaran Kali Code membujur dari Jembatan Tungkak, Jembatan Juminahan, Jembatan Sayidan, Jembatan Gondomulyo, Jembatan Blunyah, Jembatan Dayu, Jembatan Plumbon dan Jembatan Ring Road Utara.

Sungai ini unik. Betapa tidak, jika umumnya bantaran sungai itu kumuh, maka bantaran Kali Code justru menjadi museum. Dari bantaran sungai Kali Code di Jembatan Gondolayu, berdirinya dengan sederhana sebuah museum yang diberi nama "Museum Romo Mangun".


Banyak orang yang bertanya-tanya tentang keberadaan museum ini. Sosok Romo Mangun yang dijadikan nama museum, adalah sosok yang sangat lekat kaitannya dengan Kali Code. Romo Mangun yang aslinya bernama YB Mangunwijaya merupakan budayawan yang sangat peduli dengan kebersihan lingkungan di Kali Code.

Demi mewujudkan bantaran Kali Code sebagai lingkungan yang bersih dan menjadi tujuan wisata, pada tahun 1970-an Romo Mangun memilih tinggal di bantaran sungai dan memberikan contoh secara langsung kepada masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Alhasil, perjuangan Romo Mangun menemui hasil. Pada tahun 1992 Kali Code menyabet penghargaan Aga Khan Award sebagai perkampungan di bantaran sungai dengan rancangan yang sangat baik di dunia.

Kematian Romo Mangun membuat masyarakat di daerah bantaran sungai Kali Code mengalami duka yang mendalam. Peran dan jasa dari Romo Mangun membuat mereka berinisiatif untuk membangun museum tersebut. "Masyarakat bersedih sepeninggalan Romo, dari itulah kami mendirikan museum ini untuk melanjutkan perjuangan Romo," ujar Slamet selaku ketua RT kepada brilio.net yang mengunjungi museum tersebut, Selasa (24/3).

Dengan swadaya dari masyarakat, museum itu pun dibangun. Banyak relawan yang sering berkunjung kesana, membantu ataupun untuk sekedar bercengkrama dan bercerita tentang kisah Romo Mangun.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags