Brilio.net - Universitas Inggris mengembangkan toilet tanpa air dengan menggunakan teknologi nano untuk membuang limbah, menghasilkan air bersih dan tidak berbau. Toilet itu menggunakan mekanisme rotasi untuk memindahkan limbah ke ruangan mengandung elemen nano. Mekanisme itu juga berfungsi menghalangi bau dan menyimpan kotoran agar tak terlihat mata.
"Limbah itu berada di ruangan membran, yang menggunakan air sebagai uap, kemudian terkondensasi dan dapat digunakan orang lain," kata ketua penelitian proyek itu, Alison Parker, kepada Thomson Reuters Foundation, Sabtu (9/1)
"Patogen menetap di limbah pada bagian paling bawah ruangan, sehingga pada dasarnya, air tetap bersih dan tidak tercemar," tambahnya.
Universitas Cranfiled dikutip Antara mengembangkan toilet tersebut sebagai bagian dari 'Tantangan Menemukan Kembali Toilet', yang dicetuskan yayasan Bill and Melinda Gates.
Parker mengatakan meskipun negara-negara maju tertarik akan proyek itu, toilet tersebut dirancang untuk masyarakat yang tidak memiliki akses toilet memadai.
Dengan merujuk UNICEF dan WHO, terdapat sekitar 2,4 juta orang, yang kebanyakan berada di daerah terpencil, hidup dengan toilet tidak memadai. Sanitasi tidak baik adalah jalan terkena berbagai penyakit, seperti, kolera, diare , disentri, hepatitis A, tipus dan polio.
Universitas Cranfield mengatakan toilet itu dirancang untuk sebuah rumah tangga yang memuat hingga 10 orang dan dikenakan biaya 0,05 dolar per hari per pengguna.
Kantong ganti limbah padat yang dilapisi dengan polimer nano bakteri pengurai yang dapat menghalangi bau akan dikutip secara berkala oleh operator lokal.
"Percobaan di lapangan akan dilakukan pada akhir tahun ini, pungkas Parker.
BACA JUGA :
Casio rilis jam tangan khusus petualang berbasis Android, keren lho!