Brilio.net - Meski menderita tumor di kaki dan mata, tapi Sastro Suharno (25) tetap berusaha menjalani aktivitas seperti biasa. Pemuda warga Sragi Pekalongan ini setiap harinya bekerja sebagai pemulung. Kondisi keluarga yang sederhana membuatnya tetap berusaha mencari uang untuk meringankan beban orangtuanya. Sopari, ayahnya, bekerja sebagai buruh pembuat batu bata di desanya. Sedangkan ibunya Rutini hanya buruh tani biasa.
Saat kecil sebenarnya Harno merupakan anak yang normal seperti kebanyakan anak. Tapi kecelakaan yang menimpanya saat bersepeda barangkali menjadi awal dari semuanya. Saat itu kakinya terperosok masuk jeruji besi sepeda hingga menimbulkan luka yang cukup parah.
Berjalannya waktu, ternyata luka pada kaki Harno tersebut infeksi hingga membuatnya demam tinggi yang berkepanjangan. Harno pun terkena stroke hingga separuh organ tubuhnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pengobatan sudah dilakukan tapi hasilnya nihil.
Pembengkakan kakinya sudah dioperasi dua kali, tapi tetap saja tidak ada perubahan akan sembuh. Tumor di matanya pun tak bisa ditangani. Dua rumah sakit telah menolaknya dengan alasan tak jelas. Sejak saat itulah Harno pasrah dengan keadaannya dan mengisi hari-harinya dengan memulung.
Simak kisah lengkap Harno pada film inspiratif yang diangkat dari kisah nyata ini.