Brilio.net - Banyak ibu rumah tangga yang juga bekerja mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ASI eksklusif bagi bayinya karena rutinitas kerja yang menyita waktu. Menyiasati hal itu, para ibu biasanya menyiapkan "bank" ASI untuk memenuhi kebutuhan ASI bayinya. Caranya, ASI yang sudah disiapkan tersebut kemudian dimasukkan dalam botol-botol kecil dan disimpan dalam wadah khusus yang dapat menjaga kualitas ASI.
Sayangnya banyak wadah tidak dapat benar-benar menjaga kualitas ASI yang disimpan. Karena untuk soal wadah, tentunya harus memiliki kriteria-kriteria khusus seperti mampu menjaga kestabilan suhu ASI, kenyamanan saat dipakai serta antibakteri.
BACA JUGA :
17 Bukti kalau ibu kamu adalah wanita paling keren sedunia
Inilah yang menjadi alasan bagi sekelompok mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) untuk menciptakan produk tas berkemampuan antibakteri lebih mutakhir dibandingkan tas biasa. Mereka menamai produk inovatif yang dibuat memakai kain serat bambu tersebut dengan sebutan Bemistom, singkatan dari Breast Milk Storage for Mom.
Aditya Rizky Darryl Nugroho, Siti Nur Istiqomah, Aula Najatin Nashuha, dan Muhammad Ihsan Nasution sebagai mahasiswa yang bekerja sama menciptakan Bemistom menuturkan bahwa berdasarkan riset, kain serat bambu memiliki berbagai macam kelebihan. Di antaranya seperti terbuat dari bahan organik sehingga lebih ramah lingkungan, antibakteri, dapat menyerap dan menghilangkan bau, antiultraviolet, dan dapat mempertahankan suhu.
Aditya menuturkan, alasan timnya menggunakan serat bambu karena timnya telah melakukan penelitian mengenai kain serat bambu. Dari penelitian tersebut Aditya dan kawan-kawannya mengetahui betul kelebihan serat bambu dibandingkan serat lain.
BACA JUGA :
5 Masakan ibu yang bakal bikin kamu homesick
"Setelah kami melakukan pengujian ASI pada tas kami, selama 16 jam dengan suhu dingin, hasilnya terbukti ASI masih dalam kondisi yang baik," tutur Aditya kepada brilio.net, Kamis (06/8).
Ia berharap agar produknya dapat bermanfaat untuk memudahkan para ibu dalam menunaikan kewajibannya, memberi ASI eksklusif kepada buah hatinya, tanpa meninggalkan pekerjaannya.