1. Home
  2. »
  3. News
7 Agustus 2015 15:06

Warung ini disebut sebagai warung tertinggi di Indonesia

Disebut sebagai warung tertinggi di Indonesia karena terletak di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (MDPL). Angga Roni Priambodo

Brilio.net - Bagi kamu pecinta kegiatan mendaki gunung, pasti pernah dong mendaki Gunung Lawu? Gunung yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur itu menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki dari seluruh Indonesia.

Nah yang pernah mendaki Lawu pasti tahu Warung Argo Dalem milik Ngadiyem. Warung tersebut disebut sebagai warung tertinggi di Indonesia karena terletak di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Mbok Yem, sapaan akrab Ngadiyem sudah 20 tahun lebih membuka warungnya di tempat itu. Di sana juga ia tinggal dan setiap harinya menjajakan makanan seperti nasi telur, pecel, mi rebus dan berbagai minuman untuk menghangatkan badan para pendaki yang setia singgah ke warungnya.

BACA JUGA :
9 Orang ini ada di balik merek fashion tersohor di dunia


Di sebelah warung wanita asal Desa Galih, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur terdapat semacam tempat menginap yang memang di peruntukkan bagi para pendaki yang ingin beristirahat.

Salah seorang pendaki asal Yogyakarta, Taftayani mengatakan, istirahat di situ tidak dipungut biaya. Gratis kok cuma bayar makanan dan minuman yang kita pesan saja. Tempatnya luas, cukup lah buat 30-an orang, tapi ya sering nggak kebagian, ujarnya kepada brilio.net, Jumat (7/8).

Soal harga, jangan kuatir, meski berada di tempat yang tak biasa, harga makanan dan minuman pun termasuk wajar atau bisa dikatakan murah meriah. Mi rebus telur contohnya, Taftayani mengatakan harganya hanya Rp 10.000.

Lalu pasokan bahan makanannya bagaimana? Dari informasi yang diperoleh dari catatan Facebook seorang pendaki bernama Dedi Purwadi, sejak lima tahun terakhir yang menangani urusan belanja adalah Muis, tetangga yang sekaligus orang kepercayaannya. Ia tinggal sms apa yang dibutuhkan lalu Muis yang akan mengantarnya keatas. Sudah tua. Sekarang setahun cuma tiga-empat kali turun untuk ketemu anak atau kalau di kampung ada ewuh (hajatan), ujar Mbok Yem.

Kapan kamu mau mampir warung tertinggi di Indonesia ini?

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags