BACA JUGA :
Pengantin ini susah dapat foto bagus saat foto prewedding di sawah, godaannya bikin senyum lebar
Dari awal video sebenarnya tampak biasa saja, hanya seorang pedagang yang sedang mengurus dagangannya. Namun anggapan biasa itu sontak langsung berubah setelah sang pedagang menoleh. Dari situ terlihat hal aneh atau kreatifnya yang mencoba menahan kantuk.
Bukan dengan minum kopi, di dalam video terlihat bahwa dia menahan kantuknya dengan buncis. Buncis tersebut diletakkan di kedua matanya agar matanya tidak tertutup.
BACA JUGA :
Detik-detik kereta melintas di antara panggung dan tenda hajatan, berasa pernikahan disponsori PT KAI
Pedagang tersebut menggunakan dua buncis, dua-duanya diletakkan pada sisi kiri dan kanan. Ujung buncis diletakkan di mata. Dan ujung lainnya ditahan di mulut agar menjadi penahan.
"Ngantuk berat der," tulis pembuat video di caption.
Karena cara pedagang yang nyeleneh tersebut, video ini pun menjadi viral. Beramai-ramai netizen mengomentari bahwa ini merupakan salah satu wonderfull Indonesia. Netizen juga mengira bahwa bapak tersebut pasti habis dari begadang berat. Tindakan ini pun bisa menjadi rasa syukur betapa serunya tinggal di Indonesia.
"Bapaknya abis begadang itu takut ngantuk," ujar akun @strawberiin
"Pak kalau misal capek istirahat dulu deh," tulis akun @haloooprty
"Makin betah tinggal di Indonesia," kata akun @produkbangka8
"Maaf banget tapi dengan begitu bapak bisa menghibur gue," tulis akun @arsjad05
Dari video tersebut diposting hingga artikel ini ditulis, akun @purply5starsudah menghimpun 4.3 Juta penonton. Selain itu terdapat juga 569.900 akun yang memberi like dan 11.800 komentar.
Kurang tidur memang membuat fokus dalam bekerja menjadi terganggu. Kondisi ini juga bisa semakin buruk jika tidak diatasi, karena dapat mengganggu kesehatan.
Sebagai informasi, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep pada tahun 2017 menemukan bahwa orang yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengantuk saat bekerja. Penelitian ini melibatkan 2.000 pekerja kantoran yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapatkan tidur yang cukup (7-8 jam setiap malam) dan kelompok yang kurang tidur (5-6 jam setiap malam).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang kurang tidur memiliki risiko 1,5 kali lebih tinggi untuk mengantuk saat bekerja dibandingkan dengan pekerja yang mendapatkan tidur yang cukup. Pekerja yang kurang tidur juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan kerja. Meski objeknya pekerja kantoran, jam kerjanya juga bisa dilalui oleh pekerja informal seperti pedagang.