Brilio.net - Langkah Timnas Indonesia untuk melangkah ke tahap final Piala Asia U-23 harus berhenti setelah kalah melawan Uzbekistan dengan skor 2-0. Kekalahan Garuda Muda ini diiringi dengan beberapa keputusan kontroversi wasit yang dianggap merugikan Indonesia.
Shen Yinhao, yang menjadi wasit utama dalam semifinal Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia dan Uzbekistan, menjadi sorotan atas kkeputusan kontroversialnya selama pertandingan. Ada banyak perdebatan dan kontroversi mengenai keputusan wasit dalam pertandingan tersebut, terutama karena pentingnya perebutan tiket untuk Final Piala Asia U-23 2024.
BACA JUGA :
2 Skenario Indonesia lolos Olimpiade 2024 meski kalah dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia 2024
Seperti diketahui, Garuda Muda pada babak pertama mampu menahan lawan. Namun, gawang Ernando Ari harus kebobolan dua kali pada babak kedua. Gol pembuka kemenangan Uzbekistan dicetak oleh Khusayin Norchaev pada menit ke-68. Sedangkan, gol kedua dicetak lewat gol bunuh diri Pratama Arhan pada menit ke-86.
Lantas seperti apa saja keputusan wasit Shen Yinhao yang dianggap merugikan Indonesia? Simak ulasan brilio.net dilansir dari berbagai sumber, Selasa (30/4).
1. Shen Yinhao memberikan kartu merah untuk kapten Tim Garuda, Rizky Ridho karena dianggap melakukan pelanggaran berbahaya kepada Timnas Uzbekistan, Jasurbek Jaloliddinov.
BACA JUGA :
Langkah Indonesia di Piala Asia 2024 terhenti di semifinal usai dikalahkan Uzbekistan
foto:Instagram/@timnas.indonesia_u23
Pada situasi tersebut, VAR (Video Assistant Referee) mengecek kemungkinan kartu merah setelah insiden terjadi. Meskipun awalnya Wasit Shen Yinhao memberikan kartu kuning kepada Ridho, hasil dari pemeriksaan VAR menunjukkan bahwa Ridho telah melakukan pelanggaran yang pantas mendapatkan kartu merah.
Meskipun Ridho mungkin berhasil menyapu bola terlebih dahulu, kakinya kemudian menghantam paha pemain lawan, yang dapat dianggap sebagai pelanggaran yang membahayakan. Terlepas dari niatannya untuk memenangkan bola, konsekuensi dari tindakan tersebut adalah pelanggaran yang serius.