Brilio.net - Pada Minggu (15/7), Kroasia akan bertanding melawan Prancis di Stadion Luzhniki, Rusia. Kedua kesebelasan memperebutkan gelar juara di Piala Dunia 2018. Sebagai salah satu tim yang dianggap kuda hitam, keberhasilan Kroasia dalam menembus babak final ini tentunya cukup mengejutkan.
Nah, penasaran nggak sih, apa saja faktor yang membuat Kroasia mampu melaju ke babak final Piala Dunia 2018? Lalu, apakah faktor-faktor tersebut bisa mengantarkannya untuk meraih gelar juara?
BACA JUGA :
Usai kalah di Piala Dunia, 7 pesepak bola ini liburan bareng pasangan
Tenang, untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut ini telah brilio.net rangkum sejumlah alasan Kroasia berpeluang besar meraih gelar juara di Piala Dunia 2018, dilansir dari berbagai sumber, Jumat (13/7).
1. Kaya pengalaman.
BACA JUGA :
3 Dukungan, 3 Piala Dunia, 3 kekalahan, Mick Jagger 'kutukan' Inggris?
foto: bola.com
Kroasia memiliki pemain yang rata-rata berusia 28 tahun. Itu artinya, sebagai pemain yang tergolong senior, mereka memiliki pengalaman yang kaya. Luka Modric dan Ivan Rakitic, adalah starter yang tidak perlu diragukan lagi di klubnya. Mereka merupakan bintang Real Madrid dan Barcelona.
2. Jantung pertahanan dan serangan tergolong kuat.
foto: liputan6.com
Lini tengah merupakan jantung sebuah tim. Ia adalah gerbang pertahanan dan serangan. Keberadaan Modric dan Rakitic membuat lini tengah Kroasia terbilang kuat. Modric bisa menciptakan peluang, sementara Rakitic bisa mengorganisir permainan dari lini pertahanan ke lini tengah.
3. Sang pelatih memiliki strategi yang mumpuni.
foto: croatiaweek.com
Meski baru melatih Timnas Kroasia selama 8 bulan, Dalic sudah mampu mengantarkan tim asuhannya ke Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Yunani di babal playoff zona Eropa. Dari situ dapat dilihat bahwa ia merancang strategi permainan dengan cermat. Dalic juga kerap mengubah taktiknya sesuai dengan lawan yang dihadapi.
4. Sisi sayap semakin kuat.
foto: express.co.uk
Kekalahannya di Piala Dunia 2014 menjadi sebuah pelajaran berharga bagi Timnas Kroasia. Kala itu, mereka tidak memiliki winger alami, sehingga harus bergantung pada Luka Modric dan Ivan Rakitic.
Dalic, sang pelatih mengarahkan Ivan Perisic dan Ante Rebic untuk berada di sisi sayap. Meski Perisic berada di sayap kiri dan Rebic di kanan, keduanya mampu menunjukkan fleksibilitas jika harus bertukar posisi. Hal ini tentu bisa membingungkan lawan.
5. Lini pertahanan bersifat fleksibel.
foto: zeenews.india.com
Kroasia memiliki Danijel Subasic di bawah mistar gawang. Kiper AS Monaco ini terbilang berbakat. Ia mampu menyelamatkan gawang dari banyak kebobolan. Selain itu, bek-bek Kroasia pun bisa mengimbangi kecepatan para penyerang lawan dengan keterampilan teknis dan fisik yang mumpuni.