Brilio.net - Sejak lama Indonesia punya mimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia yang merupakan ajang sepak bola terbesar. Usaha untuk mewujudkan itu pernah dilakukan dengan mendaftarkan diri sebagai tuan rumah beberapa tahun lalu. Tapi keinginan itu harus pupus karena berbagai hal, salah satunya dukungan dari pemerintah dan masyarakat yang kurang.
Merasa punya keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jafni Zul Fahmi dan Fikri Izza, membuat situs www.indonesia2026.com untuk menggalang petisi mendukung Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan sepak bola akbar itu.
BACA JUGA :
Anak penjual sayur ini berhasil raih beasiswa ke Birmingham Inggris
Tak hanya itu, mahasiswa arsitektur itu membuat video berisi rancangan 5 stadion baru untuk Indonesia berstandar internasional untuk Piala Dunia 2026. Selain mendesain 5 stadion baru, mereka juga meredesain beberapa stadion Indonesia yang layak untuk dijadikan tempat pertandingan Piala Dunia.
"Sebenarnya situs dan video desain kami launching pas 17 Agustus sebagai hadiah ulang tahun Indonesia," kata Jafni ketika dihubungi brilio.net, Rabu (13/9).
BACA JUGA :
Keterbatasan tak halangi 5 sosok ini untuk berprestasi hebat
Lima stadion baru yang mereka buat ada di 5 kota berbeda, yaitu Jakarta, Bali, Yogyakarta, Makassar, dan Semarang. Masing-masing mempunyai karakter sendiri. Bahkan mereka berdua memasukkan unsur lokal di dalam rancangannya.
Selang beberapa waktu setelah launching dilakukan, mereka mendengar kabar jika Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan berkunjung ke Graha Pena Surabaya. Beruntungnya lagi, ada staf Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang mengetahui proyek mereka ini. Staf itu meminta mereka untuk datang ke Graha Pena untuk diusahakan bisa bertemu dan mempresentasikan karya mereka itu.
"Saat itu publikasi kami di media sosial memang gencar sehingga banyak pihak yang tahu. Beruntung ada juga staf Kemenpora yang tertarik," kata Jafni.
Karena padatnya jadwal Menpora, mereka akhirnya hanya mendapatkan porsi ketemu 5 menit. Dengan video, brosur, dan gambar desain, mereka menjelaskan desain stadion mereka yang memenuhi standar FIFA.
Ternyata Imam Nahrawi sangat tertarik dengan karya dua mahasiswa ITS tersebut. Waktu yang awalnya hanya 5 menit bertambah hingga 45 menit.
"Pak menteri mengapresiasi dan suka dengan ide kami. Katanya sesuai dengan angan-angan beliau," ungkap Jafni.
Saat itu bahkan Imam Nahrawi meminta soft-file desain buatan mereka supayabisa diputar kembali di kantor Kemenpora.
Lima stadion baru hasil desain Jafni dan Fikri itu dibuat secara detail. Selain bangunan yang mengambil unsur lokal, mereka juga membuat estimasi kapasitas penonton, jangka waktu pembangunan, lokasi yang direkomendasikan, jarak dari bandara, hingga penggunaan solar panel.
Jafni menerangkan jika ide mereka memasukkan nama sponsor dalam dua stadion yang dibuat juga sangat diapresiasi Imam Nahrawi. Hal itu lebih bisa diaplikasikan karena sangat berat jika semua harus ditanggung oleh Pemerintah.
Stadion rancangan Jafni dan Fikri ini juga didesain dilengkapi dengan fasilitas olahraga lainnya. ia juga menyebut jika pada desain buatanya itu, setiap stadion akan ada museum yang berisi kebudayaan Indonesia, khususnya daerah setempat.
Nah, berikut 5 stadion rancangan Jafni dan Fikri.
1. BMW Stadium-Jakarta.
BMW merupakan kepanjangan dari Bersih, Manusiawi, Berwibawa. Jafni menerangkan jika sebenarnya ia meredesain rancangan yang ada karena saat ini stadion itu masih dalam proses pembangunan di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jafni hanya menambahkan beberapa elemen dari desain BMW Stadium yang ada.
Estimasi kapasitas 75.525 penonton dengan asumsi pembangunan mulai 2015 sampai 2021.
2. Maladewa Stadium-Bali.
Jafni membuat desain stadion ini terinspirasi dari Tari Kecak Bali. Dalam desain yang dibuat jafni, ia mengestimasi kapasitas 58.000 penonton dengan asumsi pembangunan 2019 sampai 2025.
3. 46 Garuda Jaya Stadium-Yogyakarta.
Pada desain ini, Jafni memasukkan sponsor. Hal itu terlihat dari desain dan juga nama dari stadion itu.
Estimasi berkapasitas 57.000 penonton dengan asumsi dibangun tahun 2020-2025.
4. Sultan Hasanuddin Sport Complex-Makassar.
Menurut Jafni, inilah desainnya yang sangat terlihat unsur lokalnya. Ia terinspirasi dari rumah adat Sulawesi Selatan untuk dijadikan desain dasar stadion yang didesain berkapasitas 89.875 dan estimasi dibangun tahun 2021-2025.
5. Djarum Eco Stadium-Semarang.
Ini adalah desain kedua yang memasukkan unsur sponsorship pada pembangunan stadion. Karakter lebih hijau dan ramah lingkungan sangat muncul pada stadion yang didesain berkapasitas 70.775 penonton ini.
Selain 5 stadion itu, Jafni dan Fikti juga meredesain beberapa stadion yang saat ini sudah ada, yaitu Gelora Bung Karno Jakarta, Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Palaran Samarinda, Stadion Maguwoharjo Sleman, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Riau Main Stadium Pekanbaru, dan Stadion Batakan Balikpapan.
Jafni menyebut jika desain itu sudah selesai namun baru akan dimunculkan bulan depan.
Sejak karya mereka dirilis pada 17 Agustus, dukungan terhadap karya mereka terus mengalir. Masyarakat yang mengisi petisi di situs mereka sudah banyak. Video mereka tentang 5 desain itu juga sudah ditonton puluhan ribu.
Berikut video desain 5 tadion baru untu mendukung Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 karya Jafni dan Fiki.