Brilio.net - Kabar membanggakan datang dari tim putra bulutangkis Indonesia. Pasalnya mereka berhasil menyabet gelar juara pada Badminton Asia Team Championship 2018, Minggu (11/2). Mereka berhasil mengalahkan wakil China dengan skor 3-1 pada babak final yang diselenggarakan di Stadium Sultan Abdul Halim, Malaysia.
Satu nama yang menarik perhatian penggemar bulutangkis Indonesia ialah Firman Abdul Kholik. Firman sukses membawa tim putra ke babak final setelah comeback mengalahkan wakil Korea Selatan Lee Dong-keun. Pertandingan tersebut berjalan dramatis karena pria kelahiran 1997 ini berhasil membalik keadaan. Selain itu, protes-protes keras yang dilayangkan Lee membuat pertandingan semakin menarik.
BACA JUGA :
8 Potret haru regu putra bulutangkis Indonesia raih juara di Asia
Berkat aksinya tersebut, nama Firman sedang banyak dibicarakan oleh banyak pecinta bulutangkis Tanah Air. Bisa dibilang, nama atlet muda ini sedang naik daun.
Berikut ini 5 fakta tentang Firman Abdul Kholik yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/2).
1. Sumber motivasi Jonatan Cristie.
BACA JUGA :
10 Gaya Tai Tzu-ying, pebulutangkis cantik berperut sixpack
foto: Instagram/@badminton.indo1
Aksi militannya saat di semi final mengalahkan Lee Dong-keun ternyata memberikan motivasi kepada rekan-rekan lainnya. Jonatan Cristie yang juga ikut berjuang pada kejuaraan tersebut blak-blakan mengungkapkan Firmanlah yang memotivasi permainannya pada babak final.
2. Atlet bertangan kidal.
foto: Instagram/@jacque_arief
Pebulutangkis bertangan kidal memang lebih sedikit ketimbang pengguna tangan kanan. Khususnya di Indonesia, atlet bertangan kidal jarang dijumpai. Pria asal Banjar, Jawa Barat ini menjadi salah satu pebulutangkis pengguna tangan kiri. Firman melengkapi daftar pebulutangkis kidal Indonesia lainnya seperti Flandy Limpele dan Mychelle Christine Bandoso.
3. Peringkat ke-82 dunia.
foto: Instagram/@indobadmintons
Di usianya yang menginjak 20 tahun, Firman telah berhasil menembus peringkat 100 besar dunia. Saat ini, ia menempati peringkat ke-82 dunia BWF. Progresnya dalam satu tahun terakhir juga mengalami perkembangan yang pesat. Dalam lima bulan ia berhasil menaiki tangga peringkat dari 131 ke 82 dunia.
4. Mulai masuk level senior sejak tahun 2015.
foto: badmintonindonesia.org
Setelah meniti karier di level junior sejak tahun 2013. Firman yang akrab dipanggil Imen ini mulai berkesempatan masuk level senior pada tahun 2015. Ia mulai di kejuaran Piala Sudirman dan menyumbang medali perunggu untuk tim putra Indonesia.
5. Medali emas pertama diraih di ajang SEA Games 2015.
foto: Instagram/@indobadmintons
Meski belum berbicara banyak pada tunggal putra. Sebelum ajang Badminton Asia Team Championship 2018 ini, ia juga sempat menyumbangkan medali emas untuk tim putra pada gelaran SEA Games 2015 di Singapura. Itu adalah raihan medali emas pertamanya di ajang internasional.