Brilio.net - Di Indonesia, rata-rata lapangan bola yang berada di desa cenderung jarang terawat. Kalaupun iya, perawatan yang dilakukan pun terbilang minim dan terkesan seadanya.
Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa hal, seperti permukaan tanah yang tidak rata, adanya kerikil-kerikil dan batu yang bisa menyandung, serta tumbuhnya rumput yang tak beraturan.
Ini jelas berbeda jauh jika dibanding dengan lapangan bola desa di luar negeri, Eropa misalnya. Di sana, lapangan bola cenderung terawat. Rumputnya secara berkala dipotong, disiram, dan dipupuk.
Eits, tapi usut punya usut nih, rupanya nggak semua lapangan desa di tanah Air tampak tak terurus begitu, lho. Meski memang jumlahnya sedikit, nyatanya tetap ada kok lapangan desa yang kerennya bukan main, bahkan berstandar FIFA. Wuih, lapangan mana aja tuh?
Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (17/10), berikut deretan lapangan bola asli Indonesia yang ada di desa tapi sudah berstandar dunia.
1. Lapangan Desa Gledug, Sanankulon, Blitar, Jawa Timur.
BACA JUGA :
7 Potret miris Stadion Utama Palaran, tak terawat sejak PON 2008
foto: Instagram/@blitar_united
Rumput di lapangan ini halus dan berpola laiknya lapangan bertaraf internasional. Perawatan dilakukan sendiri oleh masyarakat desa setempat, bukan ahli rumput.
2. Lapangan Desa Geparang, Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah.
BACA JUGA :
7 Jalan tol paling memukau di Indonesia, ada panorama gunung dan sawah
foto: Instagram/@gelora_putra
Lapangan ini sehari-harinya menjadi markas klub desa PS. Gelora Putra Geparang.
3. Lapangan Desa Plumbon, Tawangmangu, Jawa tengah.
foto: maps.google/Mazsaid B_Plus
Lapangan Plumbon pernah didapuk menjadi venue Plumbon Cup 2015 dan latihan Borneo FC pada 2016.
4. Lapangan Desa Bojong Wetan, Cirebon, Jawa Barat.
foto: maps.google/Fajar Rachman
Persib Bandung pernah menggunakan lapangan ini pada tahun 2014 dan 2015 silam.
5. Lapangan Desa Wonoayu, Wajak, Malang, Jawa Timur.
foto: maps.google/Aqyla Qosim
Lapangan sepak bola ini mempunyai luas area total sekitar 3.500 meter persegi. Anggaran pembangunan didapat dari dana desa.
6. Lapangan Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat.
foto: Facebook/Yudi Cahyudin
Lapangan ini diberi nama Lapangan Bola Lodaya Sakti. Ia merupakan sarana olahraga desa yang berstandar Federation of International Football Association (FIFA). Pembangunannya menghabiskan dana lebih dari Rp 1 miliar yang mana didapat dari dana desa dan pemerintah provinsi.