Brilio.net - Kompetisi sepak bola Indonesia akan kembali bergulir. Setelah sekian lama tanpa liga, April mendatang akan dimulai pagelaran Liga 1 pengganti ISL. Diikuti 18 klub, kompetisi sempat mundur karena berbagai hal. Namun ada kabar bahagia yang dinanti. Yakni sokongan dari sebuah perusahaan ojek online.
Setelah dua tahun kompetisi disokong oleh perusahaan kopi, kini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi mulai turut mendukung kompetisi sepak bola nasional.
BACA JUGA :
10 Gaya Adam Alis di luar lapangan, pemain terbaik Piala Presiden 2017
Sembari menunggu kabar tersebut, mari mengulas kembali perusahaan mana saja yang pernah menjadi sponsor utama kompetisi sepak bola di Indonesia seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber.
1. Dunhill.
BACA JUGA :
Essien mantan bintang Chelsea resmi berbaju Persib
foto: YouTube.com
Kamu yang lahir pada 90an awal pasti tidak lupa dengan sponsor yang selalu menempel di kostum tiap klub pada musim 1994/1995. Penyokong Liga Indonesia kala itu adalah perusahaan rokok asal Inggris dan menjadikan nama kompetisi menjadi Liga Dunhill. Kompetisi gabungan perserikatan dan galatama ini melahirkan Persib Bandung sebagai juara.
2. Kansas.
foto: Twitter/Persebaya
Melanjutkan suksesi Dunhill, Kansas menyusul sebagai penyokong kompetisi domestik pada 1996/1997. Pada kompetisi ini, Persebaya keluar sebagai juara.
3. Bank Mandiri.
foto: imgrum/rememberpersib
Setelah beberapa tahun tanpa sponsor, Mandiri hadir mendukung liga Indonesia pada musim 1999 hingga 2004. Perusahaan finansial ini menjadi sponsor terlama sejak 10 tahun terakhir saat itu. Klub yang menjadi juara kompetisi ini di antaranya PSM Makassar (1999/2000), Persija jakarta (2001), Petrokimia Putra Gresik (2002), Persik Kediri (2003), Persebaya Surabaya (2004).
4. Djarum.
foto: wikipedia.org
Kembali lagi dibantu oleh perusahaan rokok, kompetisi domestik berubah nama menjadi Djarum Indonesia Super League menyusul datangnya Djarum sebagai penyumbang dana. Djarum menjadi sponsor dari perusahaan rokok yang paling lama mendanai kompetisi, yakni 2005 hingga 2011.
Bergantinya format pada 2008 menjadikan nama kompetisi menjadi Indonesia Super League meski Djarum masih menjadi sponsor utama. Klub yang menjadi juara di antaranya Persipura Jayapura (2005, 2008/2009, 2010/2011), Persik Kediri (2006), Sriwijaya FC (2007), Arema Indonesia (2009/2010).
5. Dji Sam Soe.
foto: mitrakukar.com
Kalah tender dengan Djarum yang berhasil mendanai Liga Indonesia, Dji Sam Soe tidak menyerah. Pada 2005, perusahaan rokok kretek ini menjadi sponsor utama Piala Indonesia dan mengubah nama kompetisi menjadi Copa Dji Sam Soe Indonesia. Kerja sama ini berjalan hingga 2010.
Jika diibaratkan, kerjasama ini seperti Emirates yang mendukung FA Cup di Inggris. Beberapa klub yang keluar sebagai juara adalah Arema Malang (2005 dan 2006), Sriwijaya FC (2008, 2009, dan 2010).
6. QNB.
foto: twitter/QNBLeague
Bank asal Qatar yang turut menjadi sponsor Paris Saint Germain ini menjadi bank asing pertama yang mendanai Liga Indonesia pada 2015 dan merubah nama kompetisi menjadi QNB League. Namun, hadirnya sponsor besar tidak dibarengi dengan kualitas liga. QNB League dihentikan setelah pemerintah melarang bergulirnya kompetisi karena standarisasi klub yang berlaga tidak diindahkan oleh penyelenggara dan disusul dengan dibekukannya PSSI.
7. Torabika.
foto: twitter/Torabikasoccer
Perusahaan kopi ini menjadi sponsor kompetisi sepakbola yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk mengisi kekosongan liga pada 2015 hingga 2016. Diawali dari Jenderal Sudirman Cup 2015 (ulang tahun TNI) yang menjadikan Mitra Kukar sebagai juara, kemudian Bhayangkara Cup 2016 (ulang tahun Polri) dengan juara Arema Cronus, dan Torabika Soccer Championship 2016 dengan juara Persipura Jayapura. (mgg/dimas satria putra)