1. Home
  2. ยป
  3. Olahraga
9 Agustus 2024 12:20

7 Rekor yang dipecahkan Indonesia di Olimpiade Paris, 72 tahun menanti emas angkat besi

Torehan medali emas kontingen Indonesia di Olimpiade Paris mengulang kesuksesan di Olimpiade Barcelona 1992. Muhammad Rizki Yusrial

Brilio.net - Saat ini, masyarakat Indonesia sedang merasakan bangga dengan kabar dari gelaran Olimpiade Paris 2024. Pasalnya, dua atlet Tanah Air, Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah mampu menyumbangkan dua emas lewat cabang olahragapanjat tebingdan angkat besi. Hal tersebut lantas membuat posisi Indonesia melejit ke klasmen sementara di peringkat 28 dengan torehan 2 medali emas dan 1 perunggu.

Sebelumnya, Gregoria Mariska Tunjung lebih dulu mempersembahkan medali perunggu buat Indonesia. Pencapaiannya tersebut juga menyelamatkan muka badminton Indonesia. Sebab, sejak keikutsertaan badminton di Olimpiade 1992, badminton selalu punya catatan gemilang. Baru di Olimpiade London 2012, emas lepas dari genggaman dan terulang lagi pada Olimpiade Paris 2024.

BACA JUGA :
Raih emas pertama, ini cerita Veddriq Leonardo yang tekun latihan di tengah kebakaran hutan Kalimantan


Selain itu, Indonesia mengirim 29 atlet untuk berlaga di pesta olahraga internasional terakbar itu. Pada olimpiade kali ini, ada beberapa rekor yang dicetak oleh atlet kebanggaan Tanah Air itu. Perolehan medali sementara saat ini setidaknya menunjukkan Indonesia tidak mengalami penurunan kualitas.

Berikut merupakan kumpulan rekor yang dipecahkan oleh Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Semuanya dihimpun oleh brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (9/8).

1. Medali emas dari cabor panjat tebing.

BACA JUGA :
Sumbang emas di Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah ngaku minum cucian kaki ibu sebelum bertanding

foto: Instagram/@veddriq

Pada Olimpiade Paris 2024 ini, International Olympic Committee (IOC) memutuskan untuk memasukkan cabor panjat tebing di nomor speed. Hal tersebut lantas membuka asa Indonesia untuk mempersembahkan emas. Benar saja, kesempatan tersebut langsung disantap oleh salah satu atlet panjat tebing terbaik Tanah Air, Leonardo Veddriq. Pada partai final, Veddriq Leonardo mengalahkan atlet panjang tebing asal China dengan catatan waktu 4.75 yang membuatnya berhak atas medali emas.

2. Veddriq menyamai rekor tercepat.

Sebelum meraih juara, Veddriq dan atlet panjat tebing dari negara lain berebut untuk bertanding di perempat final. Pada momen tersebut, semuanya berlomba-lomba untuk memecahkan rekor. Salah satunya Veddriq sempat memecahkan rekor menjadi pemanjat tercepat di dunia dengan catatan 4,79 detik.

Namun tidak lama setelah itu, rekor tersebut langsung dipecahkan oleh atlet asal Amerika Serikat, Samuel Watson yang mencatat rekor memanjat 4,75 detik. Veddriq sebelumnya mengaku ia lebih memprioritaskan kemenangan dibanding memecahkan rekor-rekot tersebut.

Namun pada partai final, pria asal pontianak ini berhasil memperbaiki catatan waktunya. Ia berhasil menyamakan rekor tercepat dengan catatan 4,75 detik. Saat ini waktu tersebut menjadi waktu terbaik di cabor panjat tebing nomor speed.

3. Medali emas pertama dari cabor selain badminton.

Selain memecahkan sejumlah rekor, Veddriq juga menjadi sosok pertama yang meraih emas di olimpiade selain atlet badminton. Sejak 1992 hingga terakhir kali Olimpiade Tokyo 2021, Indonesia konsisten menorehkan emas, namun selalu lewat cabor badminton.

Perolehan tersebut sempat terlepas pada 2012 dan terulang kembali pada 2024. Namun Veddriq tampak menolak Indonesia pulang dengan catatan buruk pada olimpiade kali ini. Selain Veddriq ada juga Rizki Juniansyah yang mempersembahkan emas di cabor angkat besi.

4. Tunggal Putri raih medali sejak 2008.

foto: Instagram/@bwf.official

Sebelum Veddriq, medali pertama buat Indonesia dipersembahkan oleh Gregoria Mariska Tunjung. Ia tampil sebagai atlet tunggal putri di cabor badminton. Meski perunggu, medali yang dipersembahkan Gregoria saat ini merupakan medali pertama usai di sektor tunggal putri usai terakhir kali diraih oleh Maria Kristin Yulianti di Olimpiade Beijing 2008 dengan medali perunggu.

5. Pertama kali angkat besi raih emas.

Selain Indonesia pertama kali raih emas selain olahraga badminton, Indonesia juga meraih emas perdana di cabor angkat besi lewat Rizki Juniansyah. Semenjak keikutsertaan di cabor tersebut pada 1952, Indonesia harus puas dengan medali perak dan perunggu. 72 Tahun menanti, akhirnya merah putih berhak membawa pulang emas.

6. Pecahkan rekor angkatan clean and jerk olimpiade.

foto: Instagram/@rjuniansyah_

Rizki Juniansyah yang tampil di kelas 73 kg mencatatkan rekor yang menawan. Selain membawa pulang emas, ia sukses memecahkan rekor angkatan clean and jerk sepanjang perhelatan olimpiade. Sebelumnya, rekor tersebut dipegang oleh lifter asal Thailand pada saat yang sama berhasil meraih medali perak.

7. Medali emas terbanyak sejak Olimpiade 1992.

Apa yang dipersembahkan oleh Veddriq dan Rizki memperbaiki catatan perolehan medali bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia mengulang torehan terbaiknya di olimpiade 1992 yang meraih 2 emas. Setelah itu, kontingen Indonesia konsisten menyumbangkan 1 medali emas. Sedangkan di Olimpiade London 2012, kontingen Indonesia absen menyumbang emas. Namun saat ini Olimpiade Paris 2024 belum selesai, nasih ada Nurul Akmal yang akan bertanding di kelas 81 kg angkat besi.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags