Brilio.net - Setiap memulai musim baru, klub sepak bola pasti mengharapkan kemenangan demi kemenangan yang diraih dalam tiap pertandingan. Oleh karena itu, berbagai persiapan dilakukan manajemen klub agar klub dapat bersaing di kompetisi yang akan berlangsung satu tahun. Persiapan tersebut meliputi mendatangkan pemain baru, merancang program latihan, hingga mengontrak pelatih top.
Tapi tahukah kamu, selain berbagai persiapan teknis yang dilakukan klub sepak bola sebelum mengarungi kompetisi, ada juga persiapan bersifat nonteknis yang dilakukan. Salah satunya ialah dengan melakukan tradisi yang telah dilaksanakan tiap tahun. Tradisi tersebut pada umumnya dilakukan dengan harapan klub dapat diberikan kelancaran dan hasil yang baik selama menjalani kompetisi.
BACA JUGA :
Bobby menantu Jokowi didukung jadi Sekjen PSSI, ini tanggapannya
Klub sepak bola Indonesia diketahui memiliki sejumlah tradisi yang dilaksanakan tiap akan memulai kompetisi. Tentu hal itu bukan hal yang baru, apalagi Indonesia dikenal memiliki banyak tradisi yang masih dijaga turun-temurun.
Apa saja? Biar kamu tahu, yuk simak tujuh tradisi yang dilakukan klub sepak bola Indonesia sebelum kompetisi seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (18/6) berikut ini.
1. Mengunjungi pura.
BACA JUGA :
6 Pemain naturalisasi timnas ini jatuh ke pelukan wanita Indonesia
foto: Instagram/@baliunitedfc
Klub Liga 1 asal Pulau Dewata, Bali United punya tradisi tahunan cukup unik yang dilakukan sebelum mengarungi kompetisi. Setiap tahun, seluruh tim Bali United baik pemain maupun manajemen mengunjungi pura untuk melakukan persembahyangan sebagai bentuk ucapan rasat syukur.
Mereka mengunjungi tiga pura besar di Bali, yakni Pura Besakih, Pura Batur, dan pura Ulun Dani. Dalam kegiatan tersebut, seluruh rombongan Bali United mengenakan pakaian adat khas Bali yang bernuasa putih. Selain bentuk rasa syukur, kegiatan itu bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar pemain dan manajemen yang terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda-beda.
2. Ziarah ke makam raja.
foto: Instagram/@psimjogjaofficial
Yogyakarta dikenal dengan masyarakatnya yang masih menjunjung tradisi, begitu pula dengan klub PSIM Yogyakarta. Sebelum mengarungi kompetisi liga, klub berjuluk Laskar Mataram itu punya tradisi tahunan yang telah berlangsung bertahun-tahun, yakni melakukan ziarah ke makam raja-raja di Imogiri.
Sebelum masuk ke area makam, seluruh rombongan mengenakan pakaian adat Jawa sebagai bentuk penghormatan atas adat setempat. Dengan tradisi tersebut, PSIM Yogyakarta berharap mendapatkan berkah selama mengarungi kompetisi selama satu tahun.
3. Tradisi Batapung Tawar.
foto: Instagram/@barito_putera
Batapung Tawar merupakan tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan. Tradisi ini dilakukan dengan memercikkan air yang dicampur dengan tepung ke badan sebagai doa agar diberikan keselamatan.
Tradisi Batapung Tawar rutin dilakukan oleh klub Liga 1 asal Banjarmasin, Barito Putera. Setiap tahun sebelum kompetisi dimulai, skuat Barito Putera akan melakukan tradisi tersebut yang biasanya dibarengi dengan acara salawat bersama para tokoh agama.
4. Mengunjungi pondok pesantren.
foto: Twitter/@psisfcofficial
Agenda mengunjungi pondosok pesantren menjadi tradisi tahunan klub Liga 1, PSIS Semarang tiap tahun. Dalam kegiatan tersebut, PSIS Semarang memberikan bantuan yang diberikan kepada pondok pesantren yang dituju. Tak hanya itu, rombongan PSIS Semarang juga melakukan doa bersama dengan para santri di pondok pesantren dengan harapan dapat memulai kompetisi dengan lancar.
5. Tradisi megengan.
foto: Instagram/@aremalogy
Megengan merupakan tradisi membagi-bagikan makanan berupa kue apem yang masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Timur dan sekitarnya. Biasanya, tradisi tersebut dilakukan dalam menyambut bulan Ramadan.
Sebelum mengarungi kompetisi, klub asal Malang, Arema FC melakukan tradisi tersebut. Manajemen Arema FC membagi-bagikan kue apem skitar 1.300 buah kepada semua penonton yang hadir pada saat acara launching tim Arema FC. Acara tersebut juga mengundang tokoh agama yang memberikan tausiah dan doa.
6. Doa bersama.
foto: persis-solo.id
Acara doa bersama menjadi konsep yang dipilih oleh klub Liga 2, Persis Solo sebelum menjalankan kompetisi. Doa bersama itu diikuti seluruh pemain dan tim pelatih. Selain Persis Solo, klub lain yang memiliki tradisi serupa yakni Persela Lamongan.
7. Mengunjungi panti asuhan.
foto: Instagram/@beritasriwijayafc
Tradisi tak kalah mulia lain yang dilakukan klub sepak bola Indonesia sebelum berkompetisi ialah mengunjungi panti asuhan. Tradisi tersebut dilakukan oleh klub seperti Sriwijaya FC dan Semen Padang. Dalam kunjungannya, klub biasanya akan memberikan sumbangan kepada panti asuhan yang dituju.