Brilio.net - Tidak hanya pemain lokal, liga sepak bola Indonesia juga turut menarik para pemain asing yang memperkuat sejumlah klub. Banyak klub yang memakai jasa pemain asing untuk memperkuat tim.
Dengan berkarier di Indonesia, mau tidak mau para pemain asing harus beradaptasi dengan lingkungan maupun rekan-rekan setimnya yang mayoritas beragama Islam. Karena pengaruh tersebut, sejumlah pemain asing memilih untuk menjadi mualaf usai menjalani karier beberapa tahun di Indonesia.
Selain itu, faktor menikah dengan perempuan muslim juga menjadi alasan kuat banyaknya pemain asing yang menjadi mualaf. Meski demikian, sejumlah pemain asing mualaf tersebut diketahui mau secara rela untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam, mulai dari salat, puasa, hingga merayakan Idulfitri.
Siapa saja? Brilio.net menghimpun deretan pesepak bola asing di Liga Indonesia yang memutuskan menjadi mualaf, Sabtu (18/5) berikut ini.
1. Cristian Gonzales.
BACA JUGA :
Tak disangka, 6 seleb Hollywood berpuasa di bulan Ramadan
foto: bola.com
Pemain naturalisasi pertama Indonesia, Cristian Gonzales sangat dekat dengan sepak bola Indonesia. Ia telah malang melintang di banyak klub-klub besar sejak tahun 2003.
Gonzales yang telah menikahi istrinya, Eva Siregar tahun 1995 kemudian memutuskan menjadi mualaf pada Oktober 2003. Usai menjadi mualaf, ia menggunakan nama Mustafa Habibi. Kini, di umurnya yang sudah lebih dari kepala empat, Gonzales masih bermain di Liga Indonesia bersama PSIM Yogyakarta.
2. Danilo Fernando.
BACA JUGA :
Bella Saphira unggah toleransi dalam keluarga, pesannya menyentuh
foto: bola.com
Pemain Brasil, Danilo Fernando datang ke Indonesia pertama kali bergabung dengan klub Persik Kediri. Ia memutuskan untuk memeluk Islam pada tahun 2008. Istrinya yang beragama Islam menjadi faktor terbesar keputusan Danilo menjadi mualaf. Ia pun menambahkan kata Muhammad di nama lengkapnya. Selain berkarier di sepak bola, kini ia menjalankan bisnis kuliner di Surabaya bersama istrinya.
3. Antonio Claudio.
foto: persija.id
Antonio Claudio ialah mantan pemain Persija Jakarta pada Liga Indonesia 2001. Claudio memutuskan untuk masuk Islam ketika memperkuat klub Semen Padang pada tahun 2010. Klutur Islam yang kuat di Kota Padang menjadi faktornya. Saat ini, pemain yang akrab disapa Toyo itu masuk dalam jajaran tim pelatih Persija Jakarta.
4. Abanda Herman.
foto: ongisnade.co.id
Pesepak bola asal Kamerun, Abanda Herman memutuskan menjadi seorang mualaf pada 18 April 2013. Saat itu ia membela klub Persib Bandung. Mantan pemain Persija Jakarta itu pun mengubah namanya menjadi Ahmad Abanda.
5. Patricio Jimenez.
foto: bola.com
Patricio Jimenez atau yang sering disapa Pato memeluk agama Islam sebelum menikahi perempuan Minang bernama Novia Anggraeni pada tahun 2004. Pemain yang sempat sukses di Persib Bandung itu dikenal rajin salat dan mengaji. Ia pun menjadi guru mengaji bagi tiga anaknya yang juga diajarkan agama Islam. Kini, usai kariernya sebagai pemain berakhir, ia menjajaki karier sebagai pelatih klub lokal Indonesia.
6. Marcio Souza.
foto: merdeka.com
Pemain asal Brasil yang telah malang melintang di sejumlah klub Indonesia, Marcio Souza memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Keputusannya menjadi mualaf tersebut diambil saat ia memperkuat Semen Padang pada 2010 lalu. Menurutnya, ketertarikannya masuk Islam lantaran melihat ketaatan rekan-rekan timnya menjalankan salat.
7. Diego Michiels.
foto: Instagram/@diegomichiels24
Pemain naturalisasi asal Belanda, Diego Michiels mengganti namanya menjadi Diego Muhammad bin Robbie Michiels usai mengucap dua kalimat syahat pada 7 Februari 2013. Momen tersebut terbilang dramatis sebab dilakukan di tengah persidangan kasus pengeroyokan yang melibatkannya. Kini, Diego Michiels memperkuat klub asal Kalimantan, Borneo FC.
8. Christian Lenglolo.
foto: mataairradio.net
Christian Lenglolo, pemain asal Kamerun pernah bergabung dengan sejumlah klub besar Tanah Air sebagai penyerang, antara lain Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, hingga Persema Malang. Pada tahun 2013, Lenglolo memutuskan menjadi seorang mualaf sebelum mempersunting seorang perempuan asal Palembang bernama Febi Agnes Miranda.