Brilio.net - Yeremia Erich Yoche Rambitan/Pramudya Kusumawardana harus rela melepaskan kemenangan mereka yang sudah ada di depan mata. Pasangan ganda putra ini sebenarnya hanya membutuhkan tambahan satu poin agar bisa lolos ke babak semifinal Indonesia Open 2022 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta.
Namun sayangnya, mimpi untuk maju ke babak berikutnya pupus karena cedera yang dialami oleh Yeremia Erich. Cedera yang dialami oleh Yeremia ini terjadi pada babak rubber, di mana Yeremia/Pramudya sudah unggul 20-17 di atas pasangan Aaroh/Soh.
BACA JUGA :
Tim Bulutangkis Indonesia mundur dari BWF World Championship 2021
Pada babak rubber, tampak Yeremia tidak dapat menjaga keseimbangan saat mengembalikan shuttlecock ke area lawan. Yeremia terjatuh sembari memegangi lutut kirinya dan terlihat menahan sakit. Seketika itu, ia langsung mendapatkan perawatan medis.
foto: Twitter/@waldhoney
BACA JUGA :
Badai cedera di Denmark Open 2021, Ginting dan 6 atlet mundur
Yeremia dan Pramudya tetap masuk ke lapangan dan melanjutkan pertandingan. Namun sayang, saat melanjutkan pertandingan performa Yeremia yang menurun membuat lawan mendapatkan empat poin berturut-turut. Pada akhirnya, rubber game dimenangkan oleh Aaron/Soh dengan perolehan poin 22-20.
Setelah pertandingan usai, Rexy Mainaky selaku pelatih dari Aaron/Soh masuk ke lapangan untuk memberikan semangat dan menguatkan Yeremia yang sudah tergeletak di lapangan. Kemudian, disusul oleh pelatih ganda putra Indonesia yaitu Herry Iman Pierngadi yang juga memberikan dukungan pada anak didiknya itu.
foto:Instagram/@badmintonphoto_official
Kondisi kaki yang cedera membuat pasangan ganda putra ini memilih mundur dari pertandingan babak kedua. Nah, melalui unggahan resmi di media sosial PBSI @badminton.ina, pihak PBSI menjelaskan bahwa Yeremia Erich mengalami cedera pada bagian lutut kirinya.
"Saat ini PBSI masih terus memeriksa keadaannya," tulis PBSI yang dikutip brilio.net, Minggu (19/6).
Mengutip dari liputan6.com, Dokter PP PBSI, dr.Grace Joseline Corlesa, MMRS., Sp.KO menjelaskan bahwa cedera lutut ini diketahui setelah dilakukannya pemeriksaan tes Magnetic Resonance Imaging (MRI) di Rumah sakit Pondok Indah, di Bintaro.
"Saya sudah memeriksa kondisi Yeremia dan kami sepakat untuk mengambil tindakan terapi untuk cedera lutut kirinya, tidak perlu tindakan operasi," jelas dr. Grace.
Sementara itu, perawatan medis yang akan dilakukan berikutnya yaitu melakukan beberapa tes dan tindakan lanjut seperti menentukan prognosis.
Kondisi cedera yang dialami oleh Yeremia membutuhkan waktu untuk pemulihan kurang lebih sekitar tiga sampai enam bulan. Hal itu dilakukan agar performa Yeremia kembali seperti semula. PBSI menambahkan, para pecinta bulutangkis diminta untuk mendoakan Yeremia agar bisa segera pulih dan bertanding kembali.