1. Home
  2. »
  3. Olahraga
19 Juli 2018 07:01

Asian Games 2018 di depan mata, ini wejangan atlet legenda Indonesia

Atlet legendaris dari berbagai cabang olahraga akan turut kirab obor. Agustin Wahyuningsih
foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih

Brilio.net - Perhelatan olahraga akbar Asian Games 2018 tinggal satu bulan lagi. Penyambutan pembukaan berupa kirab obor (torch relay) mulai dilaksanakan di Yogyakarta pada Kamis (19/7). Obor Asian Games dikirab melewati 54 kota dan kabupaten di 18 provinsi dari ujung barat hingga timur Indonesia.

Banyak pihak yang terlibat dalam kirab obor ini. Beberapa di antaranya adalah tujuh atlet legenda Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa. Mereka antara lain Abdul Rojak, atlet taekwondo peraih medali perak Asian Games 1986 Seoul dan medali emas di SEA Games 1987 Jakarta; Alexander Pulalo, pemain Timnas sepak bola di Piala Tiger 1998 yang diselenggarakan di Vietnam sekaligus anggota Primavera (program PSSI mengirimkan para pemain muda Indonesia ke luar negeri) Italia; Ellyas Pical, atlet tinju juara dunia kelas International Boxing Federation (IBF) Bantam (junior class) 1985-1987; Nico Thomas, juara tinju dunia kelas terbang mini versi IBF 1989; Sutiyono, penyabet medali emas SEA Games 1979 olahraga balap sepeda; Pascal Wilmar, atlet voli penyabet emas di SEA Games 1993; dan Tati Sumirah, pebulutangkis yang dua kali merengkuh juara Piala Uber, yakni pada 1972 sebagai juara 2 dan 1975 sebagai juara pertama.

BACA JUGA :
Trofi Piala Dunia yang dibawa pulang Prancis replika, ini yang aslinya


Dalam sebuah jumpa pers yang diselenggarakan di kawasan Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/7), Nico Thomas dan Tati Sumirah mewakili teman-teman seperjuangannya mengutarakan harapan dan wejangan bagi atlet-atlet muda yang akan berlaga di ajang olahraga empat tahunan ini.

Nico Thomas, sang legenda tinju Tanah Air (foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih)

BACA JUGA :
Jelang Asian Games 2018, begini cara Grab kobarkan semangat kemenangan

Nico Thomas berharap ke depannyakontingen Indonesia mampu merebut emas sebanyak mungkin.

"Ini adalah momen yang tepat, di mana kita sebagai tuan rumah. Pada semua atlet, jangan tanggung-tanggung! Berjuang habis-habisan. Mungkin saja yang semula kita peringkat 17, bisa naik ke dua atau tiga," ujar pria kelahiran Ambon, Maluku, 52 silam tersebut kepada awak media.

Pesan semangat juga disampaikan Tati Sumirah, Kartini bulutangkis yang telah mencetak sejarah bagi Indonesia karena sukses mendapat Piala Uber pertama kali pada 1975.

"Harapan kita, para pemain yang muda bergiatlah berlatih, semangat untuk perjuangan Indonesia," ujar wanita kelahiran Jakarta, 9 Februari 1952 ini mantap.

Tati Sumirah saat menghadiri konferensi pers Grab #KemenanganItuDekat (foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih)

Kobaran semangat dari legenda olahraga Indonesia ini tak pelak mengundang tepuk tangah riuh dari hadirin yang ada.

Dalam kesempatan yang sama, Egy Maulana Vikri, pesepak bola muda yang nama dan kariernya tengah naik daun, berkomentar terkait harapan dan persiapanTimnas Indonesia U-23 di bawah asuhan Luis Milla yang akan berlaga di Asian Games 2018.

"Yang pasti dari pemain, ya kalau nggak yakin gimana kita bisa percaya diri menang? Jadi ya harus yakin pada diri sendiri, pada teman-teman. Kita bersama-sama bekerja keras, berdoa. Semua itu nggak ada yang nggak mungkin," pungkas anak asuh Indra Sjafri ini.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags