Brilio.net - Pesepeda nasional Dzaki Wardana siap mengikuti perlombaan kelas dunia Trans AM Bike Race 2023 di Amerika Serikat (AS), 4 Juni mendatang. Ajang ini merupakan lomba bersepeda jarak jauh (ultra distance cycling race) yang sangat bergengsi di Negeri Paman Sam tersebut. Dzaki menjadi satu-satunya pesepeda asal Indonesia yang mengikuti ajang internasional ini.
Trans AM Bike Race pertama kali digelar pada 2014 yang diikuti 25 peserta. Saat itu peserta yang tercepat membutuhkan waktu kurang dari 18 hari. Nah tahun ini, Trans AM Bike Race memasuki edisi ke-9.
BACA JUGA :
Kakak adik berhasil antarkan Indonesia raih emas, 9 potret kebersamaan Gian Zola dan Beckham Putra
Di ajang ini setiap peserta secaramandiri diwajibkan menempuh rute sepanjang 6.800 kilometer melintasi jalur sepeda TransAmerica yang dikembangkan Adventure Cycling Association untuk acara Bikecentennial pada tahun 1976.
Rute lomba balap sepeda tahunan ini akan start dari Astoria, Oregon di bagian barat AS hingga pantai Atlantik di Yorktown, Virginia, melewati 10 negara bagian. Lomba ini bukan balapan etape. Sebab, waktu lomba tidak pernah berhenti sejak para pembalap meninggalkan garis start hingga mencapai finish.
BACA JUGA :
Bawa pulang medali emas SEA Games 2023, ini 5 rekor mengagumkan yang dipecahkan pelatih Indra Sjafri
Jadi ini merupakan lomba uji coba waktu individu yang panjang. Karena itu, para pembalap harus memiliki strategi untuk memilih berapa banyak waktu yang akan digunakan untuk bersepeda, beristirahat setiap harinya.
Menurut Juara Bentang Jawa dua tahun berturut-turut ini, salah satu tantangan tersulit dalam menaklukkan Trans AM Bike Race adalah setiap peserta harus berlomba secara mandiri dan tanpa didampingi siapapun. Seluruh kebutuhan selama rute harus disiapkan sendiri sepanjang perjalanan. Karena itu para peserta harus punya strategi yang baik dalam mengatur logistik serta alokasi waktu yang akan digunakan untuk bersepeda dan beristirahat.
Latihan fisik hingga aklimatisasi di ketinggian
Menyadari tantangan tersebut, Dzaki pun menjalani persiapan berlatih fisik dengan lebih banyak melakukan long ride, serta latihan penguatan (strength and conditining training). Ia juga melakukan aklimatisasi dengan tinggal di ketinggian high altitude selama seminggu.
Bicara soal target, mengingat ini merupakan pengalaman pertama, Dzaki akan berupaya semaksimal mungkin mencapai finish dan meraih catatan waktu terbaik sebelum batas Cut Off Time (COT).
Trans AM Bike Race memerlukan konsistensi bersepeda setiap hari sejauh 200-300 kilometer. Sehingga dengan rata-rata 250 kilometer per hari maka bisa finish di kisaran 27 hari. Untuk mencapai ini saya akan disiplin dalam beristirahat sekitar 7-8 jam sehari dan punya waktu 14-16 jam sehari untuk bersepeda. Semoga nantinya bisa memberikan hasil yang baik sesuai target saya, ujar Dzaki dalam keterangan resminya.
Selain menyiapkan ketahanan fisik dan mental, Dzaki juga mempersiapkan dirinya dengan asupan makanan dan suplemen penambah stamina, energi, endurace, dan daya tahan tubuh yang tidak melanggar aturan olahraga. Maklum, di ajang internasional ini peraturan yang diterapkan sangat ketat, termasuk soal doping.