Brilio.net - Kemenangan Persib Bandung atas Persija Jakarta pada laga lanjutan Liga 1 pada Minggu (23/9), diwarnai kabar duka. Beberapa oknum Bobotoh mengeroyok hingga tewas seorang The Jak Mania (fans Persija).
Peristiwa tragis tersebut terjadi menjelang duel Persib Bandung kontra Persija Jakarta yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Korban yang bernama Haringga Sarila, berusia 23 tahun asal Cengkareng, Jakarta Barat dikeroyok massa di area parkir GBLA pukul 13.00 WIB.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Senin (24/9) menurut keterangan dari suporter yang berada di GBLA, tepatnya di area parkir gerbang biru, ada satu orang yang dikejar massa. Kerumunan tersebut berteriak bahwa orang yang dikejar adalah pendukung Persija Jakarta.
Korban sempat meminta tolong, namun kerumunan mengeroyok korban dengan menggunakan balok kayu, piring, botol dan benda-benda lainnya sehingga korban tewas. Tragedi tersebut menjadi viral di media sosial setelah salah satu suporter merekam kejadian pengeroyokan dan mengunggahnya.
Publik pun mengecam aksi anarkistis tersebut. Tak terkecuali dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Melalui akun Instagram pribadinya, gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Haringga. Kang Emil juga meminta maaf kepada keluarga korban dan The Jak Mania.
foto: Instagram/@ridwankamil
"Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yg di dapat dgn susah payah. Bagaimanapun, dalam situasi seperti ini, secara kemanusiaan, saya pribadi memohon maaf kepada keluarga korban dan rekan2 The Jak Persija. Saya sudah meminta kepolisian untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya kepada oknum biadab yang terlibat. 5 tersangka sudah ditangkap dan ditahan di Polrestabes Bandung," tulis Kang Emil.
Kang Emil juga meminta untuk tidak melakukan fanatisme secara berlebihan. Di akhir kalimatnya, gubernur 46 tahun ini menuliskan lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan nyawa.
"Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk kita semua untuk tidak melakukan fanatisme berlebihan, karena merah putih dan Indonesia Raya kita masih sama. Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan nyawa manusia. Hapunten," lanjut Kang Emil.
Tak hanya Kang Emil, Bambang Pamungkas juga memberikan respons atas insiden meninggalnya Haringga. Melalui akun Twitter resminya, pesepak bola yang akrab disapa Bepe ini juga sependapat dengan usulan agar sepakbola dihentikan jika ada suporter yang meninggal.
foto: Twitter/@bepe20
Sementara itu, Polrestabes Bandung yang menangani kasus tersebut sudah mengamankan 10 orang, dan menetapkan lima orang sebagai tersangka pengeroyokan. Sedangkan lima orang lainnya merupakan saksi mata kejadian.