Brilio.net - Piala AFF telah berlangsung sejak tahun 1996 lalu dan dilangsungkan setiap dua tahun sekali. Pada tahun 2004, turnamen yang diikuti negara-negara Asia Tenggara ini dikenal dengan Piala Tiger, yang pada saat itu di sponsori Tiger Beer. Hingga pada tahun 2007, turnamen antar negara Asia Tenggara ini dinamai dengan AFF Cup.
Selama 11 kali digelar sejak tahun 1996, Timnas Indonesia belum pernah sekalipun mengangkat trofi juara. Prestasi terbaik Garuda hanya mencapai final dan menjadi runner up saja. Terhitung Indonesia sudah menembus pertandingan final sebanyak lima kali, tapi selalu kalah. Terakhir pada tahun 2016 Indonesia juga harus kalah dari Thailand dengan skor agregat 2-3.
BACA JUGA :
Jadwal Piala AFF 2018 lengkap dari penyisihan hingga final
Dalam kiprahnya, Indonesia sudah mengemas 140 gol dan kemasukan sebanyak 78 gol. Itu termasuk gol yang tercipta pada babak adu penalti dan kemasukan saat adu penalti. Alfred Riedl paling banyak menjadi pelatih timnas pada Piala AFF 2010, 2012, dan 2016. Indonesia tiga kali menjadi tuan rumah yakni pada edisi 2002, 2008 dan 2010.
Timnas Indonesia bakal kembali berjuang di Piala AFF 2018 di bulan November ini. Timnas Indonesia masuk di Grup B bersama Thailand, Timor Leste, Singapura, dan Filipina. Sementara di Grup A dihuni oleh Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar.
Untuk menambah semangat dukungan kita kepada Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2018, kamu perlu tahu mengenai daftar prestasi Timnas selama mengikuti turnamen AFF selama 20 tahun terakhir. Berikut sudah brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (8/11).
BACA JUGA :
23 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 & nomor punggungnya
1. Piala Tiger 1996.
foto: ilustrasi bola.net
Di tahun pertama Indonesia berlaga di ajang Piala Tiger, Timnas Indonesia berhasil meraih peringkat keempat. Indonesia kalah ketika melawan Vietnam dengan skor 3-2 untuk memperebutkan peringkat ketiga. Sementara itu Thailand dan mengangkat trofi juara.
2. Piala Tiger 1998.
foto: ilustrasi bola.com
Pada musim kedua ajang Piala Tiger ini, prestasi Indonesia naik satu tingkat dari tahun sebelumnya menjadi peringkat ketiga. Meskipun di tahun 1998 Indonesia mengalami keterpurukan selama event Piala Tiger sebab timnas dinilai kurang memiliki kepercayaan diri yang menyebabkan terjadi sepakbola gajah. Mursyid Effendi melakukan gol bunuh diri ke gawang Thailand karena takut akan bertemu dengan Vietnam di semi final yang dinilai garang waktu itu. Namun setelah kalah dari Thailand dan berhasil menghindari Vietnam di Semi Final, Indonesia ternyata harus takluk dari Singapura 2-1. Kemudian Indonesia kembali bertemu Thailand dan berhasil meraih peringkat ketiga melalui babak pinalti. Singapura yang awalnya dinilai lebih lemah dari Vietnam justru berhasil meraih trofi kemenangan di ajang Piala Tiger 1998.
3. Piala Tiger 2000.
foto: bola.com
Indonesia berhasil menaikkan prestasinya pada tahun 2000. Ini adalah pertama kalinya Timnas berhasil tampil di laga final Piala Tiger. Meskipun perjuangan itu harus pupus dan kalah dari sang tuan rumah Thailand 4-1. Indonesia berhasil mendapatkan peringkat runner up, dan berhasil menyabet pulang gelar topskor sebagai pencetak gol sebanyak 7 gol atas pemain Gendut Doni Christiawan.
4. Piala Tiger 2002.
foto: bola.com
Pada tahun 2002 pertama kalinya babak penyisihan grup dilakukan di dua tempat, Indonesia dan Singapura. Untuk kedua kalinya Indonesia berhasil menembus babak final dan bertemu dengan Thailand. Timnas kembali harus menerima kekalahan melawan Thailand dengan skor 5-2, dan menyabet juara runner up kembali.
5. Piala Tiger 2004.
foto: bola.com
Timnas Indonesia sempat merasakan harapan besar setelah berhasil mengalahkan Laos di partai pembuka dengan skor 6-0. Berkat deretan striker seperti Boaz Solossa, Ilham Jaya Kusuma, Kurniawan Dwi Yulianto hingga Bambang Pamungkas memperkuat Timnas Indonesia.
Namun asa Indonesia kembali pupus ketika masuk partai final. Indonesia harus kalah dari Singapura dengan skor total 5-2 setelah sebelumnya Indonesia juga dikalahkan Singapura pada perhelatan kandang dan tandang (3-1), (2-1). Sisten final kandang dan tandang menjadi pertama kalinya di laksanakan di event ini. Dan Indonesia kembali menjadi juara runner up di tahun 2004.
6. Piala AFF 2007.
foto: bola.com
Ini adalah tahun dimana Piala Tiger diganti menjadi Piala AFF. Di tahun pertama nama AFF Indonesia mengalami penurunan dalam permainan. Indonesia hanya berhasil sampai tahap penyisihan grup saja setelah hanya bermain dua kali imbang dan sekali menang. Indonesia masuk ke dalam grup A bersama Vietnam, Singapura, dan Laos. Juara diraih Singapura setelah mengalahkan Thailan dengan skor total 3-2.
7. Piala AFF 2008.
foto: bola.com
Indonesia didapuk menjadi tuan rumah kembali bersama Thailand, dan itu menambah kepercayaan diri timnas. Turnamen AFF 2008 disponsori Suzuki. Indonesia masuk di grup bersama Myanmar, Kamboja, dan Singapura. Sangat disayangkan kemenangan Indonesia kembali pupus setelah kalah dari Thailand di laga kandang dan tandang. Timnas harus puas hanya sampai di laga semi final. Trofi kemenangan diraih oleh Vietnam.
8. Piala AFF 2010.
foto: bola.com
Indonesia kembali menjadi tuan ruman bersama Vietnam. Di laga ini untuk pertama kalinya Indonesia menggunakan jasa striker naturalisasi, Cristian Gonzales. Tak hanya itu, kemunculan Irfan Bachdim menambah euforia perhatian pada timnas kali ini. Di babak pembuka Indonesia berhasil mencetak gol ke gawang malaysia 5-1 menjadi permainan awalan yang bagus. Namun sayangnya ketika bertemu kembali dengan Malaysia di babak final, kemenangan justru kebalikannya. Indonesia dipermalukan Malaysia dengan jumlah skor 4-2 atas permaianan kandang dan tandang. Timnas kembali meraih peringkat runner up di tahun 2010.
9. Piala AFF 2012.
foto: bola.com
Turnamen AFF 2012 Indonesia mengalami penurunan, peringkat timnas hanya sampai ke babak penyisihan grup. Indonesia berada di Grup B dan meraih posisi ketiga dengan hasil satu kali imbang, satu kali kalah dan satu kali menang. Hasil itu tidak bisa membuat Indonesia maju ke babak yang lebih jauh.
10. Piala AFF 2014.
foto: bola.com
Timnas Indonesia kembali dipimpin Alfred Riedl dengan harapan bisa kembali membawa kejayaan seperti di ajang Piala AFF 2010. Namun hasilnya justru berbeda dari yang diharapkan dan sama seperti dua tahun sebelumnmya. Indonesia kembali harus rela hanya sampai babak penyisihan grup saja.
11. Piala AFF 2016.
foto: bola.com
Di tahun 2016 Indonesia pernah diragukan keikutsertaannya di ajang Piala AFF. Pasalnya Timnas Indonesia menerima sanksi FIFA pada tahun 2015. Timnas datang ke Filipina dengan persiapan yang minim. Andik Vermansah dkk sempat merasa psimistis bisa lolos karena lawan di grup bisa dibilang cukup berat sedangkan mereka harus terkendala pembatasan pemain.
Sungguh diluar dugaan, Timnas Indonesia justru berhasil lolos dan melesat hingga babak final dan bertemu dengan Thailand. Di pertandingan leg pertama Indonesia berhasil meraih kemenangan atas Thailand dengan skor 2-1, hal itu menjadi penyemangat yang tinggi bagi timnas untuk pertama kali merebut trofi Piala 2016. Namun sangat disayangkan pada pertandingan leg kedua Indonesia harus menerima kekalahan dari Thailand dengan skor 2-0.