Brilio.net - Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Pertandingan sepak bola antara klub Persebaya dan Arema menyisakan duka yang mendalam. Pasalnya, kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut menimbulkan korban jiwa. Diketahui, saat ini jumlah korban ricuh telah mencapai 182 orang. Peristiwa ini menjadi tragedi berdarah dalam dunia sepak bola. Menurut polisi, aksi ricuh berawal ketika sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan. Lebih lanjut, polisi menembakkan gas air mata yang membuat para penonton berlarian menghindari tembakan gas tersebut.
Situasi di area tribun semakin tidak terkendali dan banyak penonton yang saling berebut menuju pintu keluar. Situasi tersebut pun menimbulkan kepanikan para penonton. Berikut detik-detik kepanikan para suporter di pintu keluar yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada, Senin (3/10).
BACA JUGA :
Polri akan dalami penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan
BACA JUGA :
Pernyataan presiden FIFA soal tragedi Kanjuruhan