Brilio.net - Menjalani hidup sehat saat ini sudah menjadi tren, tak hanya makan-makanan sehat, tapi berbagai kegiatan seperti ajang lari sudah semakin berkembang. Salah satunya lari marathon yang sudah sangat banyak. Mulai lari dengan melintasi pusat kota, perbukitan, hingga destinasi alam yang indah.
Orang yang mengikuti ajang lari saat ini sudah dari segala usia loh. Namun bagi orang yang sudah lanjut usia ingin mengikuti kegiatan ini boleh saja, namun harus diperhatikan kesehatannya juga. Dokter Spesialis Olahraga Pendaming KONI dr Hario Tilarso menyarankan sebelum mengikuti event ini, peserta yang sudah lanjut usia perlu mengecek kesehatan ke dokter.
BACA JUGA :
Harumkan nama bangsa, Zohri banjir 6 tawaran hadiah ini
"Kalau sudah tua kan sel juga ikut menua, fungsi otot juga menurun, para peserta perlu memeriksakan diri dulu untuk memastikan apakah masih mampu mengikuti kegiatan tersebut atau engga, terutama jantung," katanya saat ditemui dalan acara konfrensi pers Bangun Tjipta Golden Run 2019 di Jakarta, Sabtu (15/12).
dr Hario menambahkan, seseorang yang ingin mengikuti lomba lari idealnya harus melalukan persiapan setidaknya tiga bulan sebelum hari H. Selama periode tersebut, peserta harus menjalani program latihan yang telah disesuaikan dengan kemampuan mereka.
Program ini mencakup body weight training, strength training, serta latihan untuk menghadapi medan tertentu. Dalam kurun satu minggu, program latihan ini bisa dibagi-bagi dengan porsi yang berbeda setiap harinya.
BACA JUGA :
Juara dunia lari 100 M, ini momen Zohri kesulitan cari Merah Putih
Sementara itu, atlet lari gawang Indonesia Dedeh Erawati juga setuju menambahkan bahwa latihan itu penting karena lari jarak jauh kalau sudah terlatih akan lebih mudah. "Kekuatan kaki dan tungkai sudah terbiasa. Jadi jika nanti di track-nya ada tanjakan, mau tidak mau latihannya harus di medan yang menanjak juga. Ketika melewati tanjakan coba tambahkan ayunan lengan karena badan akan maju sendiri ke depan. Gerakan-gerakan seperti inilah yang harus dilatih sebelum mengikuti event lari agar tenaga tidak terlalu terforsir," sambungnya.
Namun, Dedeh menyarankan ketika sudah memasuki H-7 hari, latihan harus dikurangi dan perbanyak istirahat atau latihan ringan. "Satu minggu sebelum acara, porsi latihan harus dikurangi, dan jangan lupa atur pola tidur 8-9 jam. Hal ini mungkin susah bagi mereka yang bekerja kantoran. Namun untuk peserta yang usianya sudah di atas 40 tahun, sangat penting untuk mendapatkan istirahat yang berkualitas," pungkasnya.