Brilio.net - Tragedi usai laga Arema FC vs Persebaya berujung pada duka di jagat sepak bola tanah air. Kerusuhan suporter dan jatuhnya korban akibat sesak nafas lantaran berdesakan dan gas air mata ini telah menelan ratusan korban.
Berdasarkan pantauan brilio.net pada Minggu (2/10) sampai pada pukul 11.15 WIB korban sudah mencapai 182 orang. Hal ini dikutip dari akun Twitter resmi @aremafc pada Minggu (2/10) pukul 10.09 WIB.
BACA JUGA :
Kronologi ricuh di Stadion Kanjuruhan, korban meninggal 127 orang
"Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang. Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah. #PrayForKanjuruhan," kata cuitan oleh @aremafc.
Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang. Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah#PrayForKanjuruhan
— Arema Indonesia (@AremaFC) October 2, 2022
BACA JUGA :
Kapolda Jatim ungkap alasan penembakan gas air mata ke arah suporter
Hal serupa juga disampaikan oleh akun Twitter @lostinprdz lewat cuitannya pada Minggu (2/10). Akun tersebut turut mengunggah sebuah jepretan layar yang memberikan informasi situasi korban tragedi nahas tersebut.
foto: Twitter/@lostinprdz
Sementara itu, manajemen Arema FC angkat bicara ihwal tragedi yang terjadi pada laga antara tim tersebut dan Persebaya Surabaya, dalam laga pekan kesebelas Liga 1 2022/2023. Klub berlogo singa mengepal tersebut mengaku siap bertanggung jawab terkait kejadian ini.
"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan," kata Ketua Panpel Manajemen Arema FC, Abdul Haris, dalam rilis manajemen Arema FC, dikutip dari bola.net pada Minggu (2/10).
"Kami bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," sambungnya.