Brilio.net - Kabar terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 tentu jadi sorotan masyarakat Indonesia. Mulai diumumkan pada Kamis (24/10) kemarin, negara ini sedang bersiap untuk menggelar pentas sepak bola terbesar di dunia. Tentu banyak orang yang bertanya, kok bisa Indonesia yang terpilih? Padahal, saingannya bukan negara yang biasa saja. Pada fase terakhir, Indonesia menyingkirkan Peru dan Brasil dalam perebutan tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menjelaskan proses panjang sehingga Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Indonesia berhasil mengalahkan Brasil dan Peru untuk Piala Dunia U-20 2021. Menurut Amali, semua ini berawal dari keinginan PSSI yang ingin mengajukan diri jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
BACA JUGA :
8 Pekerjaan rumah PSSI siapkan Piala Dunia U-20
"Semua ini diawali dengan suratnya pak Menpora 19 Juli lalu. Isinya kita ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah kegiatan sepak bola Piala Dunia U-20. Dengan surat itu kemudian bapak presiden merespons apa yang dimintakan Kemenpora. Pak presiden langsung merespon dengan surat kepada FIFA tanggal 7 Agustus, dilampirkan surat seperti jaminan dari empat menteri dan Kapolri," ujar Menpora anyar yang berasal dari Golkar ini, seperti brilio.net lansir dari liputan6.com pada Jumat (25/10).
"Inilah yang disampaikan kepada FIFA dan kemudian ditindaklanjuti pemerintah, tentunya dengan mengutus Erick Thohir pada waktu itu sebagai ketua KOI untuk juga melakukan lobi-lobi dan kemudian kesiapan.
BACA JUGA :
Cerita Indonesia di Piala Dunia U-20 1979, dibantai Maradona
foto: liputan6.com
"Ini kalau dilihat saingannya luar biasa berat ada Uni Emirat Arab dan lain-lain tapi kemudian dengan lobi bersama KBRI kita kepada negara-negara yang akan menentukan suaranya dan paling penting untuk diketahui yang sangat menentukan jaminan pemerintah. Itu membuat kenapa Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Kita bersyukur karena kita bisa dipercaya ditunjuk sebagai tuan rumah," ujarnya menambahkan.
Amali menambahkan, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 merupakan kesempatan langka. Maka itu, pemerintah akan mempersiapkan ini dengan sebaik-baiknya. Langkah selanjutnya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yaitu terkait kesiapan venue pertandingan.
"Kesiapan penyelenggaraan tentu ada inpres dari kementerian terkait infrastuktur, fasilitas, prasarana Kemenpora akan menyiapkan itu dan presiden mengeluarkan inpres yang akan bertugas di bidang masing-masing dan menyiapkan berbagai hal sebagai persyaratan dari FIFA supaya kita bisa melaksanakan kejuaraan bergengsi," ujarnya.
"Kesiapan venue tentu kita menggunakan apa yang sudah di Asian Games, kalau ada kurang kita benahi. Memang ada stadion yang belum ada pendukung latihan, kemudian beberapa tempat juga belum, makanya kita akan kerjakan dan Inpres akan segera keluar."
Di luar itu, Amali juga menjelaskan pemerintah akan berdiskusi dengan PSSI terkait kemungkinan mendatangkan kembali Luis Milla.
"Saya akan komunikasi dengan kawan-kawan PSSI, seperti apa kemungkinan Luis Milla bisa hadir di Indonesia. Tapi tetap kemitraan pemerintah dengan cabor harus terjaga dan harmonis kami akan dengarkan seperti apa," katanya.