Brilio.net - Esport kini terus mendapat tempat di Indonesia. Terbukti, pada gelaran Asian Games 2018 lalu, esport menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan meski masih sebatas eksebisi. Keberadaan turnamen esport menjadi bukti lain betapa ekosistem games (esport) di Indonesia semakin terbentuk.
Ya banyaknya turnamen baik untuk kalangan amatir maupun profesional yang digelar menjadi salah satu pemicu makin banyak anak muda yang menggeluti permainan ini. Saat ini bermain games bukan cuma sekadar hiburan semata, tapi sudah menjadi sebuah prestasi bahkan mata pencaharian. Terbukti banyak gamer profesional yang muncul. Mereka bisa menghasilkan pendapatan hingga miliaran rupiah lho.
BACA JUGA :
Kompetisi kasta tertinggi Mobile Legends dimulai, lebih spektakuler
Tentu saja pencapaian mereka nggak mudah. Berbagai turnamen menjadi salah satu ajang pembuktian kemampuan mereka. Salah satunya lewat turnamen terbesar esport di Indonesia yaitu Asia Pacific Predator League 2019 yang sudah melakukan babak kualifikasi sejak November 2018 lalu di 16 iCafe yang tersebar di 14 kota di Indonesia.
Nah para jawara di ajang ini pun sejak Jumat (25/1/2019) memasuki babak final Indonesia yang digelar di Atrium Mal taman Anggrek hingga 27 Januari mendatang. Sebanyak 16 tim PUBG dan delapan tim DOTA 2 akan memperebutkan predikat tim terbaik.
BACA JUGA :
Gabungkan Chat Bot dan Dompet Digital, BBM luncurkan kuis Group War
Nantinya, masing-masing pemenang dari kedua game bakal mewakili Indonesia di tahap final turnamen ini yang akan digelar di Bangkok, Thailand, pada 15 17 Februari 2019. Oh iya total hadiah (prize pool) turnamen ini nggak tanggung-tanggung lho. Mencapai USD 400 ribu atau sekitar Rp 6 miliar.
Penyelenggaraan Asia Pacific Predator League 2019 yang telah memasuki tahun kedua ini berlangsung lebih megah dan spektakuler. Event turnamen esports terbesar di awal tahun ini juga semakin memperkuat kiprah Acer membangun ekosistem esports di Indonesia.
Selain menciptakan produk-produk dengan teknologi tercanggih melalui lini gaming-nya yaitu Predator, dua tahun belakangan ini Acer juga menginisiasi Asia Pacific Predator League, turnamen gaming berskala internasional. Tahun ini, Asia Pacific Predator League 2019 diikuti 16 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Filipina, Singapore, Hong Kong, Macau, India, Australia, Korea, Sri Lanka, Jepang, Myanmar, dan Mongolia.
Asia Pacific Predator League 2019 merupakan bentuk pembuktian konsistensi Acer dalam mendukung dan memajukan industri gaming. Di tahun kedua ini, Asia Pacific Predator League semakin agresif menjangkau talenta-talenta esports dari seluruh penjuru dengan mengadakan babak kualifikasi di 14 kota di Indonesia.
"Setelah kurang lebih selama 2 bulan mencari bakat gamers terbaik yang ada di Indonesia, saat ini sudah terpilih 16 tim PUBG dan 8 tim DOTA 2 terbaik yang siap berkompetisi untuk mewakili Indonesia di Final Round Asia Pacific Predator League 2019 yang akan diadakan di Bangkok, Thailand. Kita akan menyaksikan adu kekuatan dan strategi para talenta esports terbaik tanah air, ujar Herbet Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia.
Sejak tahap kualifikasi November 2018 lalu, telah tersaring delapan tim DOTA 2 (Alter Ego, BOOM.ID, Rex Regum Qeon, PG.Barracx, EVOS, Aura, The Prime, HPG.Armored Project), dan juga 16 tim PUBG (BOOM.ID, Kocak Koplak, Astaga Gaming, Xgate, Royal Esport KRS, Aerowolf.TeamSeven, Aerowolf.TeamEight, Louvre Emporium, Alter Ego, Victim Reality, U2G, Ghost Alliance PIFF, Ghost Alliance Ayres, Rival, Pixel-Geim.M.I, Existency.
Nah gamers Indonesiadiundang untuk menjadi saksi terpilihnya dua tim terbaiktanah air dalam pertandingan final yang didukung CBN Fiber sebagai penyedia koneksi internet cepat hingga 1Gbps selama pertandingan dan streaming di Dens.TV.
Pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan seru yang disajikan seperti Cosplay Competition, Lelang Produk Acer, Fighting Mini Games, dan Photo Contest berhadiah menarik. Jangan terlewat deh.