1. Home
  2. ยป
  3. Olahraga
13 Desember 2024 12:35

Merasakan stadion level Piala Dunia di Ajang Piala AFF 2024

Salah satu yang menjadi daya tarik dari stadion yang jadi markas Timnas Indonesia di Piala AFF ini adalah kualitas rumputnya. Brilio.net

Brilio.net - Sore itu Kota Solo berudara sejuk. Langit mendung-mendung syahdu seusai siang harinya hujan turun. Kawasan Stadion Manahan, venue kebanggaan masyarakat Kota Solo, mulai ramai didatangi suporter Timnas Indonesia. Beberapa tampak berfoto mengabadikan diri di depan fasad stadion yang tertulis besar-besar huruf 'Stadion Manahan' dengan warna merah.

Ada yang menarik dari stadion yang selesai direnovasi pada 2018 ini. Yakni dibiarkannya tulisan FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023 atau Piala Dunia FIFA U-17 Indonesia 2023. Tulisan berwarna emas itu dibiarkan tetap abadi di sana. Salah seorang LOC Piala AFF 2024 asli Solo mengungkap kalau tulisan tersebut sengaja dibiarkan karena sebagai kebanggaan warga kota pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia level junior.

BACA JUGA :
Netizen Indonesia geruduk akun IG Hein Phyo Win setelah insiden kontroversial


foto: brilio.net/Sugeng Wahyudi

Bersama dengan Gelora Bung Tomo (GBT), Jakarta International Stadium (JIS), dan Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia calon bintang masa depan tersebut setahun lalu.

BACA JUGA :
Tahan imbang Timnas Indonesia dengan skor 3-3 di Piala AFF 2024, Laos cetak rekor baru

Stadion Manahan bahkan menjadi tempat laga final pada ajang yang dimenangi tim U-17 Jerman tersebut. Sebanyak 13.037 suporter menjadi saksi Der Panzer junior menggusur Prancis melalui drama adu penalti dengan skor 4-3 (2-2).

Kebanggaan warga Solo

Tak salah kiranya, Stadion Manahan menjadi kebanggaan warga Kota Solo karena catatan pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Faktanya, ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah turnamen FIFA. Pertama kali pula Piala Dunia FIFA U-17 dihelat di Asia Tenggara.

Indonesia juga menjadi negara Asia ketiga yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 setelah Arab Uni Emirat Arab pada 2013 da n India pada 2017. Ini juga menjadi ketiga kalinya turnamen FIFA pria digelar Asia Tenggara, setelah FIFA World Youth Championship 1997 di Malaysia dan Piala Dunia Futsal 2012 di Thailand.

foto: brilio.net/Sugeng Wahyudi

Kualitas rumput nomor satu

Sebagai stadion yang sebenarnya dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023, tapi kemudian gagal digelar karena menolak penampilan Israel, rumput Stadion Manahan merupakan sisa-sisa pertandingan level Piala Dunia.

Tak heran, kualitas rumputnya pun bisa dikatakan begitu luar biasa. Permukaan rata, dengan rumput yang tertata dan tertancap kuat. Banyak yang memuji kualitas rumput Stadion Manahan. Pengamat sepak bola Haris Pardede menyebut kualitas rumput Stadion Manahan sangat luar biasa.

Komentator RCTI Sports Hadi 'Ahay' Gunawan juga memberikan komentar serupa. "Bagus banget," ucapnya. Brilio.net juga sempat berbincang dengan kru broadcasting yang sedang mempersiapkan diri di pinggir lapangan. Mereka pun sepakat kalau kualitas rumput Stadion Manahan memang jempolan.

Fasilitas pendukung yang mumpuni

Selain rumputnya yang bagus, fasilitas Stadion Manahan juga mumpuni. Tempat duduk standar FIFA yang masih terawat. Fasilitas toilet yang terjaga kebersihannya. Juga tribune difabel yang memiliki papan petunjuk besar di depan pintu merah. Stadion Manahan Solo juga dilengkapi tempat salat yang memadai.

foto: brilio.net/Sugeng Wahyudi

Media yang meliput kegiatan juga mendapat fasilitas nyaman. Ruangan ber-AC dengan toilet khusus di dalam ruangan, tidak campur dengan suporter. Meja, kursi terawat dengan colokan yang tersedia di masing-masing meja.

Dijamu chilli pari

Selama peliputan, rekan jurnalis dijamu oleh katering Chili Pari secara gratis. Sebagaimana diketahui, Chilli Pari adalah usaha katering yang dirintis Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Brilio.net melihat mobil boks Chili Pari memasuki area stadion untuk mengantarkan makanan bagi rekan-rekan media.

Kudapan ala Chili Pari di kotak kecil warna merah, dilanjut makan malam menjadi menu yang menemani teman-teman media selama meliput Piala AFF di Stadion Manahan. Rasa-rasanya tulisan Bon Appetit atau selamat makan di kotak warna merah, membuat teman-teman media semakin semangat bekerja. Rekan media lokal bahkan berseloroh, "kerjone biasa, mangane jor-joran (kerjanya biasa, makannya jor-joran).

foto: brilio.net/Sugeng Wahyudi

Sayang, pertandingan Piala AFF 2024 antara Indonesia vs Laos berakhir imbang 3-3. Bahkan Tim Garuda harus bermain 10 orang akibat kartu merah Marselino Ferdinan. Laos sempat unggul melalui Phosomboun Panyavong di menit ke-9 dan disamakan Kadek Arel di menit ke-12.

Melalui skema serangan balik,Pathana Phommathep kembali membawa Laos memimpin 2-1 selang empat menit kemudian. Muhammad Ferrari menyamakan smor 2-2 di menit ke-18 memanfaatkan lemparan ke dalam Arhan Pratama.

Tim Merah Putih gantian memimpin 3-2, kembali melalui Ferrari. Tapi Laos sukses menyamakan skor 3-3 melaui Peter Phantavong. Hasil kurang maksimal itu membuat segala kenyamanan yang diberikan Stadion Manahan sedikit ternoda. Semoga 21 Desember besok, timnas bisa menghapus noda dengan hasil memuaskan saat menjamu Filipina.

Salam,

Sugeng Wahyudi
Kontributor Brilio.net

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags