Brilio.net - Maula Alvaro Putra Ario Bimo (9) nggak bisa menahan haru begitu dinobatkan sebagai juara pertama Duta Cilik 2018 FIFA World Cup. Alvaro pun tak kuasa menahan tangis.
Siswa Kinderfield School kelahiran Jakarta, 4 Oktober 2009 ini merasa speechless bercampur senang begitu namanya dipilih sebagai juara pertama player escort yang akan mewakili Indonesia di ajang Piala Dunia 2018 di Rusia Juni hingga Juli mendatang. Nggak nyangka aja aku yang terpilih. Seneng banget deh, ujar bocah yang mengidolakan kiper Manchester United, David de Gea ini.
BACA JUGA :
4 Hadiah dahsyat ditawarkan ke Mo Salah, tanah di Mekah salah satunya
Sebelumnya, perasaan kaget membuncah dari wajah Raina Premiera Gumay (9) begitu namanya disebut sebagai runner up. Bocah perempuan siswa Mentari international School Bintaro ini seakan nggak percaya dirinya menjadi salah satu player escort yang bakal mewakili Indonesia di kompetisi sepakbola sejagad itu. Seneng banget. Sempat kaget lho. Rasanya nggak percaya aku yang dipilih, kata Raina dengan gaya centilnya.
Dalam acara itu, dipilih juga duta cilik terfavorit dan teraktif yang masing-masing diraih Jessica Fiona Hariono (9) asal Surabaya dan Bentley Starling Leonard (8) asal Jakarta.
BACA JUGA :
Semarak HUT Delta FM, ajak masyarakat olahraga jalan sambil nari
Begitulah suasana saat pengumuman pemenang acara yang digelar McDonalds Indonesia di atrium Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Minggu (29/4). Kedua anak Indonesia ini akan menjadi player escort, itu lho anak-anak yang digandeng para pemain saat memasuki lapangan.
Raina sebagai runner up bakal menjadi duta cilik Indonesia pada laga pembukaan. Semantara Alvaro sebagai juara pertama bakal tampil di pertandingan final. Kedua pemenang ini terpilih setelah melalui serangkaian seleksi yang cukup ketat selama dua bulan.
Associate Director of Marketing McDonalds Indonesia Caroline Kurniadjaja menjelaskan, hasil ini menunjukkan antusiasme anak Indonesia menjadi wakil Indonesia di ajang internasional begitu besar. Ini adalah program yang sangat baik bagi anak-anak Indonesia, karena akan menimbulkan semangat kompetisi di antara mereka.
Bagi anak yang terpilih, menjadi Duta Cilik ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidupnya, dan mungkin akan menjadi inspirasi bagi anak tersebut dalam perjalanan hidupnya. Kami bangga menjadi bagian dalam mewujudkan impian anak-anak tersebut, ujar Caroline.
Dari 4.200 anak usia 6 hingga 10 tahun dari seluruh Indonesia yang terdaftar, dewan juri memilih 22 finalis, masing-masing 11 anak perempuan dan 11 laki-laki yang berlangsung sejak 5 Maret hingga 15 April.
Pada tahap final, seluruh finalis duta cilik wajib mengikuti masa karantina selama 3 hari (27-29 April 2018) di Jakarta dengan ditemani satu orang tua. Dalam masa karantina, para finalis mengikuti serangkaian kegiatan. Hari pertama diisi dengan football coaching clinic dan kunjungan ke dapur McDonalds.
Hari kedua diisi dengan berbagai workshop seperti pengetahuan tentang FIFA dan Rusia, public speaking, socialmedia journalism, play therapy, dan wawancara. Nah para finalis juga mendapat kesempatan bertemu dengan Theodore Job Tedjosutikno (Theo). Itu lho duta cilik McDonalds 2014 FIFA World Cup Brazil yang sekarang sudah berusia hampir 13 tahun. Theo bercerita mengenai pengalamannya mengikuti karantina hingga berjalan bergandengan tangan dengan Toni Kroos, pemain Jerman di final Piala Dunia 2014 yang digelar di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.
Di hari terakhir saat grand final, seluruh finalis mengikuti penjurian akhir yang dilakukan tiga orang juri yang juga telah memberikan berbagai materi pada saat karantina, yaitu Junior Liem (Vlogger), Claudia Ingkiriwang (play therapist) dan Erwin Parengkuan (presenter, public speaker). Kriteria penilaian antara lain kepribadian, kepercayaan diri, dan pengetahuan tentang Indonesia.
Dari 22 finalis terpilih akhirnya disaring lagi menjadi 10 finlais masing-masing lima perempuan dan lima laki-laki. Setelah melewati proses penjurian, akhirnya Raina dan Alvaro yang terpilih.
Mereka yang dipilih ini bukan hanya mewakili McDonalds tapi juga Indonesia. Karena itu kita melihat kepribadian, kepercayaan diri dan pengetahuannya tentang Indonesia, kata Erwin mewakili dewan juri.
Oh iya, program ini bukan latah cuma ikut-ikutan memeriahkan 2018 FIFA World Cup. Tapi ada unsur edukasinya. Yang jelas, kedua anak Indonesia di Piala Dunia 2018 ini membuat bangga deh.