Brilio.net - Sebuah cerita yang benar-benar aneh terjadi di liga primer sepak bola Rwanda baru-baru ini. Ada kontroversi yang menggelikan saat pertandingan antara klub Mukura Victory kontra Rayon Sports.
Striker Rayon Sports, Moussa Camara dituduh mencetak gol setelah meletakkan jimat di gawang lawan saat pertandingan berlangsung. Ia dituduh menggunakan sihir. Waduh!
Bagaimana ya kisah menggelitik ini terjadi? Hingga akhir babak pertama, Rayon Sports masih tertinggal 0-1. Nah saat pertandingan mendapat tambahan waktu 4 menit, Camara meraih peluang menyamakan skor lewat sundulan.
BACA JUGA :
10 Momen olahraga paling fenomenal sepanjang tahun 2016
Sayang sundulannya masih membentur gawang. Jelas ia frustrasi. Sesaat setelah itu, Camara melakukan hal aneh. Ia berlari ke mistar penjaga gawang lawan.
Di situ, ia terlihat meletakkan sesuatu sambil melakukan ritual singkat. Tak pelak, aksinya itu mengundang kemarahan sejumlah pemain Mukura Victory, terutama sang kiper. Ia pun nyaris mendapat tendangan dari para pemain Mukura.
Akibat aksinya ini, ia diganjar kartu kuning. Camara akhirnya berhasil mencetak gol saat injury time di menit ke-52. Bola bersarang lewat sundulan.
BACA JUGA :
10 Meme Alfred Riedl ini dijamin bikin rasa jengkelmu hilang
Entah gol tersebut karena adanya 'jimat' itu atau memang faktor permainan gemilang Camara. Pertandingan pun berakhir imbang
1-1.
Akibat peristiwa ini, seperti dilaporkan Mirror, federasi sepak bola Rwanda, FERWAFA akhirnya mengambil keputusan untuk membuat aturan denda kepada pemain dan klub yang menggunakan sihir.
Setiap pemain yang kedapatan menggunakan sihir akan didenda sebesar 100.000 franc Rwanda (RWF) atau setara Rp 1,6 juta. Sementara klub didenda 2,9 juta RWF atau sekitar Rp 47,6 juta.
Vedasite Kayiranga, wakil presiden federasi sepak bola Rwanda, FERWAFA menegaskan, hingga saat ini pihaknya memang tidak memiliki aturan hukum apapun untuk menindak penggunaan sihir dalam sepak bola. Alasannya, sangat sulit membuktikan sihir bisa memengaruhi hasil pertandingan.
"Namun, dengan adanya kekerasan antara pemain karena tuduhan bahwa satu tim yang menggunakannya, kami memutuskan untuk membuat aturan," kata Kayiranga.
Sedangkan mantan pemain nasional Rwanda, Jimmy Mulisa sangat menyayangkan sebagianpesepak bola di negaranya masih memiliki keyakinan mistis itu.
"Itu tidak hanya memberikan citra buruk untuk negara tetapi membunuh pengembangan sepak bola. Saya pikir federasi harus mengambil tindakan serius terhadap perilaku tersebut," katanya.
Penasaran kayak apa ya kontroversinya, nih videonya.