Brilio.net - Kompetisi olahraga Mixed Martial Art (MMA) memang selalu penuh dengan kejutan tak terduga. Usai beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan duel sengit antara Connor McGregor dan Khabib Nurmagomedov di ajang Ultimate Fighting Championship (UFC) kelas ringan, kini dari dalam negeri, sebuah prestasi membanggakan tercipta di arena Sumatera Fighter MMA Championship 2018. Dalam ajang yang digelar di Batam, Kepulauan Riau pada Minggu (11/11), petarung asal Indonesia Ranoe Gusffi berhasil meraih titel juara kelas berat (heavyweight).
Dilansir brilio.net dari akun Instagram @ranoe_gusffi pada Rabu (14/11), petarung bertubuh tambun tersebut berhasil meraih gelar juara usai mengalahkan atlet asal Filipina yang memiliki badan kekar, yakni Mark Palomar. Pria yang memiliki julukan Papa Bear tersebut berhasil mengalahkan sang lawan yang berjuluk The Wolf dengan Rear Naked Choke (RNC) di sisa menit 1:58 di ronde pertama. RNC sendiri merupakan pitingan leher yang dilakukan dari punggung sang lawan.
BACA JUGA :
Ungkapan Ryuji Utomo naik gunung sama pacar ini manis banget
foto: Instagram/@ranoe_gusffi
Ranoe Gusffi atau yang akrab disapa Ranu ini merupakan sosok yang kaya akan pengetahuan bela diri. Dirinya diketahui sudah lama terjun dalam olahraga bela diri. Sebelumnya, ia dikenal menekuni teknik bela diri asal Jepang yakni Kudo. Dalam ilmu olahraga beladiri yang satu ini, Ranoe Gusffi telah mencapai sabuk tertinggi. Dirinya merupakan pemilik sabuk hitam di cabang bela diri Kudo.
BACA JUGA :
10 Pesona Marc Marquez, juara dunia MotoGP 2018 bikin cewek meleleh
foto: Instagram/@ranoe_gussfi
Kejuaraan Sumatera Fighter MMA Championship kali ini sendiri bukanlah hal baru bagi petarung tersebut. Pasalnya, ia beberapa kali pernah mengikuti kompetisi Grappling. Dalam kejuaraan tersebut ia sempat mencicipi berbagai gelar juara. Soal menghadapi lawan yang lebih kekar dan berotot darinya, hal ini rupanya bukan pengalaman yang pertama. Sebelumnya, pria bertubuh gempal ini juga pernah bertanding dengan lawan yang lebih berotot saat berlaga di Kejuaraan Dunia Karate, di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang pada November 2015 lalu. Kendati demikian, pada ajang tersebut Ranoe belum berhasil meraih gelar juara.
Pada kejuaraan Sumatera Fighter Championship inilah Ranoe berhasil membuktikan diri sebagai petarung tangguh. Meski berbadan tambun, namun Ranoe berhasil mengalahkan atlet dengan tubuh yang lebih kekar melalui penguasaan teknik yang sangat baik. Olahraga Mixed Martial Art (MMA) memang sejatinya bukan selamanya soal kekuatan otot. Tetapi penguasaan teknik dan cara bertarung menjadi faktor kunci yang bisa menentukan kemenangan para petarung. Hal inilah yang tampak pada petarung asal Indonesia, Ranoe Gusffi saat berhasil menjadi Juara Heavyweight Sumatera Fighter MMA Championship 2018.
View this post on InstagramA post shared by Ranoe Gusffi (@ranoe_gusffi) on
Olahraga MMA memang dewasa ini cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, olahraga ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah agar di masa depan mampu mencetak petarung hebat dengan segudang prestasinya.