1. Home
  2. ยป
  3. Olahraga
3 Oktober 2022 16:39

Propam Polri periksa 18 polisi operator senjata pelontar di Kanjuruhan

Sementara Badan Reserse Kriminal Polri memeriksa sejumlah pihak, salah satunya direktur Liga Indonesia Baru. Syeny Wulandari

Brilio.net - Badan Reserse Kriminal Polri memeriksa sejumlah pihak, termasuk salah satunya direktur Liga Indonesia Baru, sebagai saksi kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sementara Propam Polri memeriksa 18 personel polisi yang bertanggungjawab sebagai operator senjata pelontar.

"Bareskrim Polri akan memeriksa beberapa saksi, antara lain direktur PT LIB(operator Liga 1), ketua PSSI Jatim, ketua Panpel Arema FC, serta kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim. Insyaallah mereka akan dimintai keterangannya hari ini," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal PolisiDedi Prasetyodalam konferensipers di Kabupaten Malang, Senin (3/10) dikutip brilio.net dari Antaranews.

BACA JUGA :
Detik-detik kepanikan para suporter Aremania di pintu keluar stadion


Tim pemeriksa Bareskrim Polri secara internal yang terdiri atas Tim Litsus (Penelitian Khusus) dan Propam (Profesi dan Pengamanan) sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang terlibat langsung dalam pengamanan pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

"Sudah diperiksa 18 orang anggota yang bertanggung jawab sebagai operator senjata pelontar. Dimintai keterangan Litsus dan Propam," katanya.

Dedi mengungkapkan saat ini penyidik sedang mendalami keterangan manajer pengamanan dari pangkat perwira sampai perwira menengah. Lebih lanjut, jenderal polisi bintang dua itu menambahkan tim Laboratorium Forensik Polri juga telah bekerja mendalami dan menganalisa sebanyak 32 titik kamera pengawas CCTV yang ada di sekitar Stadion Kanjuruhan dan beberapa lokasi.

BACA JUGA :
Presiden Jokowi minta PSSI hentikan Liga 1, evaluasi dan investigasi

LabforPolri juga menganalisa sejumlah telepon seluler yang diidentifikasi milik korban tragedi Kanjuruhan. Sementara timIndonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) bekerja sama dengan tim Disaster Victim Investigation(DVI) telah mengidentifikasi sebanyak 125 jenazah korban tragedi Kanjuruhan.

"Kemudian tim Inafis juga nanti kerja sama dengan Labforkarena setelah berhasil analisis semua CCTV, tim DVI akan lakukan identifikasi terkait terduga pelaku perusakan, baik di dalam stadion maupun luar stadion," katanya.

Kasus kerusuhan di Stadion KanjuruhanMalang pada Sabtu (1/10) malam terjadi beberapa saat setelah pertandingan Liga 1 antara tuan rumah AremaFC versus PersebayaSurabaya berakhir. Ribuan suporter Aremamemasuki area lapangan setelah timnya kalah 2-3 dari "Bajol Ijo".

Dari sejumlah rekaman video amatir yang tersebar di media sosial, terlihat aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk mengendalikan ribuan suporter. Akibatnya, para suporter berlarian menyelamatkan diri menuju pintu keluar yang sempit hingga terjadi desak-desakan dan jatuhnya korban jiwa.

Dalam kejadian itu, para suporter juga melakukanperusakan dan pembakaran sejumlah kendaraan milik kepolisian yang berada di dalam dan luar Stadion Kanjuruhan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags