LabforPolri juga menganalisa sejumlah telepon seluler yang diidentifikasi milik korban tragedi Kanjuruhan. Sementara timIndonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) bekerja sama dengan tim Disaster Victim Investigation(DVI) telah mengidentifikasi sebanyak 125 jenazah korban tragedi Kanjuruhan.
"Kemudian tim Inafis juga nanti kerja sama dengan Labforkarena setelah berhasil analisis semua CCTV, tim DVI akan lakukan identifikasi terkait terduga pelaku perusakan, baik di dalam stadion maupun luar stadion," katanya.
BACA JUGA :
Detik-detik kepanikan para suporter Aremania di pintu keluar stadion
Kasus kerusuhan di Stadion KanjuruhanMalang pada Sabtu (1/10) malam terjadi beberapa saat setelah pertandingan Liga 1 antara tuan rumah AremaFC versus PersebayaSurabaya berakhir. Ribuan suporter Aremamemasuki area lapangan setelah timnya kalah 2-3 dari "Bajol Ijo".
Dari sejumlah rekaman video amatir yang tersebar di media sosial, terlihat aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk mengendalikan ribuan suporter. Akibatnya, para suporter berlarian menyelamatkan diri menuju pintu keluar yang sempit hingga terjadi desak-desakan dan jatuhnya korban jiwa.
Dalam kejadian itu, para suporter juga melakukanperusakan dan pembakaran sejumlah kendaraan milik kepolisian yang berada di dalam dan luar Stadion Kanjuruhan.
BACA JUGA :
Presiden Jokowi minta PSSI hentikan Liga 1, evaluasi dan investigasi