1. Home
  2. »
  3. Olahraga
20 Desember 2018 10:20

Rekam jejak Andi Darussalam, disebut Godfather mafia sepak bola

Andi Darussalam blak-blakan di Mata Najwa. Muhammad Bimo Aprilianto

Brilio.net - Isu pengaturan skor di sepak bola Indonesia masih jadi pembicaraan hangat. Beberapa pemain, pelatih dan perangkat klub mulai berani buka suara soal sisi gelap dunia olahraga paling populer di Indonesia ini. Itu tak terlepas dari acara televisi Mata Najwa yang memberi panggung untuk beberapa perangkat klub untuk memberi kesaksian.

Setelah nama Vigit Waluyo disebut sebagai aktor penting di balik pengaturan skor di Indonesia, kini nama Andi Darussalam Tabusalla atau ADS mencuat. Mantan Ketua Badan Liga Indonesia ini bahkan dulunya pernah dijuluki sebagai Godfather sepak bola Indonesia.

BACA JUGA :
13 Gaya keren Marko Simic di luar lapangan, pamer perut sixpack


Nama Andi Darusallam cukup melegenda di sepak bola Indonesia. Meski tak pernah menjabat sebagai ketua PSSI, namun pria asal Makassar ini sudah kenyang pengalaman dalam sepak bola.

Dia pernah melayani nama-nama kuat seperti Nugraha Besoes, sekjen PSSI terlama yang sudah berkiprah dari tahun 1980-an sampai 2010, dan juga Nirwan Bakrie, salah satu orang kaya yang lama berkutat di sepak bola Indonesia.

BACA JUGA :
Persija Jakarta juara Liga 1 2018, akhiri puasa gelar 17 tahun

foto: bola.com

ADS muncul di sepak bola sejak era Galatama yaitu pada awal dekade 1980-an. Namanya terus naik hingga akhirnya masuk ke pusaran inti sepakbola Indonesia dengan menjadi sekretaris Galatama. Sejak saat itu, ia selalu berkutat dengan orang-orang yang punya pengaruh kuat di PSSI dan juga sepak bola Indonesia seperti Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.

Banyak makan asam garam di era Galatama, ADS kemudian dipercaya merancang Badan Liga Indonesia pada pertengahan tahun 2000-an. Badan Liga Indonesia ini kemudian jadi cikal bakal Indonesia Super League (ISL) yang kini sudah berubah jadi Liga 1.

Selain dipercaya sebagai Ketua Badan Liga Indonesia, ADS juga pernah menduduki kursi Manajer Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Pada acara Mata Najwa, ADS menyebutkan punya bukti kalau kalahnya Indonesia dari Malaysia di babak final AFF 2010 merupakan hasil dari pengaturan skor.

ADS mulai tak terlibat dalam kepengurusan PSSI dan PT Liga Indonesia sejak tahun 2011. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Utama PT Liga Indonesia. Ia mengaku kalau belakangan baru saja operasi tranplantasi ginjal dan sedang dalam masa pemulihan. Sakit ini sudah ia alami sejak tahun 2007.

foto: YouTube/Najwa Shihab

Nama ADS memang kerap kali disebut setiap ada isu pengaturan skor. Tak terkecuali pada isu yang sedang ramai belakangan ini. Namanya pertama kali dicatut dalam isu pengaturan skor pada era 1980-an, namun hanya sebatas dugaan saja.

Menurut pengakuannya, julukan Godfather sepak bola Indonesia melekat di namanya lebih karena ia sering membantu klub-klub bukan untuk pengaturan skor. ADS menegaskan banyak klub yang meminta bantuan kepadanya untuk mengevaluasi kinerja wasit misalnya. Lalu terkait apakah ia pernah terlibat pengaturan skor di Indonesia, ia menolaknya.

"Saya tidak terlibat permainan skor. Tapi kalau klub-klub sering mendatangi saya benar, dan itu tidak satu atau dua klub saja. Banyak. Mereka minta bantuan apa? Mereka minta agar wasit bersikap netral. Saya pastikan hal itu bisa terjadi dalam pertandingan, jika wasit tidak netral akan saya hukum. Tidak ada anak tiri dan anak emas. Tidak ada klub yang saya istimewakan," ujar ADS dalam acara bincang-bincang Mata Najwa, Rabu (20/12).

ADT siap-siap buka-bukaan soal pengaturan skor yang terjadi di Indonesia. Namun, ia bakal buka-bukaan kepada institusi berwenang.

"Skor itu tak mudah diatur. Yang bisa mengatur skor hanya petaruh-petaruh seperti yang diceritakan Bambang Suryo (BS). Saya akan buka-bukaan soal pengaturan skor, tetapi kepada institusi resmi," ujarnya.

Berikut ini video kesaksian Andi Darusallam Tabusalla pada acara Mata Najwa.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags