Brilio.net - Semakin hari, para atlet Indonesia makin menunjukan kepiawaiannya dalam melawan para atlet dari negera lain. Terlihat saat Asian Games 2018 tinggal beberapa hari lagi, Indonesia sudah mengemas rekor baru dalam sejarah Indonesai dengan perolehan medali yang sangat banyak.
Hingga Selasa (28/8) Indonesia telah mengumpulkan mengumpulkan 24 medali emas, 19 perak, dan 29 perunggu. Perolehan ini cukup mengejutkan, karena target 16 emas telah jauh terlewati.
Dilansir dari situs resmi Kantor Staff Presiden, Nawalaksp.id (28/8) medali emas Indonesia di Asian Games 2018 ini menjadi pe perolehan terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaannya sejak 1951.
Para atlet Indonesia menunjukkan perjuangan dengan mental sebagai bangsa juara. Indonesia menjadi negara yang tak pernah absen berpartisipasi dalam Asian Games hingga edisi ke 18, termasuk tahun ini. Sejak Asian Games pertama, Indonesia telah dua kali menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia itu.
BACA JUGA :
Dimeriahkan idol K-Pop, ini 8 artis penampil di penutupan AG 2018
Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2015 pertama kali pada tahun 1962. Saat itu Indonesia mengumpulkan 11 medali emas, 26 perak dan 30 perunggu. Tahun ini, untuk kedua kalinya Indonesia kembali menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar se-Asia itu. Raihan medali emas Indonesia di Asian Games 2018 telah melampaui pencapaian pada Asian Games 1962.
Saat ini, jumlah medali emas Indonesia jauh meninggalkan negara-negara kawasan Asia Tenggara lainnya. Padahal dalam Asian Games 2014, Indonesia hanya mampu membawa pulang 4 keping medali emas dari Incheon, Korea Selatan.
Dengan gelaran Asian Games yang baru akan ditutup pada 2 September 2018, peluang Indonesia untuk menambah medali emas masih terbuka lebar. Para atlet Indonesia menunjukkan prestasi yang melompat jauh sehingga sementara sudah meraih medali emas lebih dari lima kali lipat Asian Games sebelumnya. Pencapaian medali emas Indonesia di Asian Games 2018 merupakan yang terbanyak sejak keikutsertaannya pada tahun 1951.