Nama Alex Pastoor kini menjadi topik hangat di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Pelatih asal Belanda ini disebut-sebut sebagai calon kuat asisten Patrick Kluivert yang akan melatih Timnas Indonesia. Dengan rekam jejak yang mengesankan di dunia kepelatihan, kehadiran Pastoor diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi sepak bola di tanah air.
Belakangan ini, isu ini semakin menguat setelah PSSI memberikan sinyal untuk menunjuk pelatih berpengalaman dari Belanda sebagai pendamping Kluivert. Nama Pastoor pun mulai mencuat di berbagai media olahraga Eropa, seperti Voetbal Primeur, yang menyoroti pengalaman signifikan Pastoor dalam membawa tim-tim dari kasta kedua ke Eredivisie.
BACA JUGA :
Erick Thohir pilih pelatih Belanda untuk Timnas Indonesia, apa alasannya?
Reputasi Alex Pastoor sebagai pelatih sangat mengesankan. Ia dikenal sebagai sosok yang mampu membangun tim dari nol, menjadikannya pilihan ideal untuk membantu Patrick Kluivert dalam merancang strategi Timnas Indonesia. Mari kita telusuri lebih dalam perjalanan karier Pastoor yang menarik ini.
1. Rekam jejak karier Alex Pastoor di dunia kepelatihan
Pastoor berhasil membawa Excelsior ke kasta tertinggi sepak bola Belanda, Eredivisie, pada tahun 2009. Dalam periode ini, ia menunjukkan kepiawaian dalam merancang strategi permainan.
Selain itu, ia juga sukses membawa Sparta Rotterdam promosi pada musim 2015/2016, bahkan meraih gelar juara Eerste Divisie dengan 79 poin dari 36 pertandingan. Pencapaian ini semakin menegaskan kualitas kepelatihannya.
BACA JUGA :
Rekam jejak karier Patrick Kluivert, dari Juara Liga Champions hingga kontroversi
Terakhir, Pastoor melanjutkan kesuksesannya bersama Almere City. Selama tiga tahun kepemimpinannya dari 2021 hingga 2024, ia memimpin tim dalam 100 laga dengan 41 kemenangan. Rekam jejak ini menunjukkan bahwa ia adalah pelatih yang konsisten dan berorientasi pada hasil.
2. Filosofi permainan yang dibawa Alex Pastoor
Filosofi permainan Alex Pastoor sangat menarik. Ia sering menerapkan formasi 3-4-1-2, yang juga digunakan oleh pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong, di Timnas Indonesia.
Formasi ini menekankan keseimbangan antara lini serang dan pertahanan, memungkinkan tim untuk bermain fleksibel dengan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Pendekatan ini diharapkan bisa menyatu dengan gaya permainan ofensif Patrick Kluivert.
Pastoor juga dikenal memberikan kesempatan besar kepada pemain muda. Salah satu contohnya adalah Denzel Dumfries, yang kini bermain untuk Inter Milan. Di bawah arahan Pastoor di Sparta Rotterdam, Dumfries diberi kepercayaan penuh untuk berkembang menjadi bintang.
3. Pengalaman melatih pemain diaspora Indonesia
Menariknya, Alex Pastoor memiliki pengalaman melatih pemain diaspora Indonesia. Salah satu nama yang cukup dikenal adalah Thom Haye, yang pernah dilatih Pastoor saat menjadi caretaker di AZ Alkmaar pada tahun 2014. Haye dimainkan dalam dua laga penting, melawan FC Dordrecht dan Heerenveen, yang menunjukkan kepercayaan Pastoor terhadap pemain muda.
Selain itu, Pastoor juga pernah bekerja sama dengan beberapa mantan pemain Bali United, seperti Nick van der Velden dan Melvin Platje. Hal ini menunjukkan bahwa Pastoor sudah memiliki pemahaman tentang karakter pemain yang relevan dengan sepak bola Indonesia.
Koneksi dengan pemain diaspora ini diharapkan dapat menjadi modal tambahan bagi Pastoor dalam membantu pengembangan Timnas Indonesia. Dengan pendekatan personalnya, Pastoor memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pemain di tingkat nasional.
4. Karier bermain sebelum menjadi pelatih
Sebelum berkarier sebagai pelatih, Alex Pastoor adalah seorang pemain profesional. Ia menghabiskan sebagian besar kariernya di FC Volendam dari tahun 1989 hingga 1995, di mana ia tampil dalam 183 pertandingan. Setelah itu, ia pindah ke SC Heerenveen dan mencatatkan 63 laga dalam dua musim.
Karier bermainnya juga membawanya ke Belgia bersama KRC Harelbeke, dan kemudian ke Austria dengan Austria Lustenau sebelum pensiun pada tahun 2001. Meskipun tidak sepopuler Patrick Kluivert sebagai pemain, pengalaman Pastoor di berbagai liga Eropa memberikan dasar yang kuat untuk transisinya menjadi pelatih.
Setelah pensiun, Pastoor memulai langkah baru sebagai pelatih muda di AZ Alkmaar. Di sana, ia mengasah kemampuannya hingga akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk melatih tim-tim besar di Belanda.
5. Potensi peran di Timnas Indonesia
Dengan pengalaman panjangnya, Alex Pastoor diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan bagi Timnas Indonesia. Salah satu fokus utama Pastoor kemungkinan adalah pengembangan Timnas U-23, mengingat rekam jejaknya yang sering bekerja dengan pemain muda. Selain itu, Pastoor juga diharapkan dapat membantu Patrick Kluivert dalam merancang strategi dan membangun mentalitas tim.
Kehadiran Pastoor di jajaran pelatih Timnas Indonesia diharapkan bisa membawa dampak positif, baik dalam persiapan menuju turnamen internasional maupun dalam membentuk generasi baru pemain yang kompetitif.