Brilio.net - Timnas U-23 harus terhenti di babak 16 besar usai menjalani laga sengit kontra Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, pada Jumat (24/8). Laga yang penuh dengan drama ini harus diselesaikan melalui babak adu penalti.
Meski bermain baik sepanjang laga, skuad garuda harus mengakui keunggulan UEA usai Saddil Ramdani dan Septian David Maulana yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal melesakkan bola ke gawang lawan.
Sebelumnya, kedua tim imbang dengan skor 2-2 pada waktu normal. Dua gol UEA dicetak oleh Zayed Alameri melalui titik putih di menit ke-20 dan gol tambahan pada menit ke-66. Keputusan wasit Shaun Roberts Evans menghadiahi tim UEA dua buah penalti ini menuai kecaman dari masyarakat Indonesia. Pasalnya, wasit tersebut dinilai terlalu berat sebelah. Laga pun langsung berubah drama.
BACA JUGA :
13 Relawan cantik Asian Games 2018, selalu menebar senyum ramah
foto: Twitter/@@DedeRom40948914
Menanggapi soal keputusan wasit yang kontroversial ini, pelatih timnas Luis Milla turut merasa geram. Dirinya menuding kekalahan skuad asuhannya tersebut dikarenakan blunder wasit dalam mengambil keputusan. Dalam konferensi pers, Luis Milla menyampaikan kecaman keras terhadap wasit Shaun yang memimpin jalannya laga.
"Tim ini sudah memberikan hidupnya. Sudah berbuat yang terbaik dan berusaha untuk menang. Tapi hari ini kami kesulitan karena di depan kami ada pemain UEA yang sudah bermain dengan sangat baik, yaitu wasit," ungkap Luis Milla seperti dikutip brilio.net dari Liputan6.com. Menurutnya, hasil ini tak seharusnya didapatkan oleh Timnas U-23.
"Ia memberikan dua penalti kepada UEA. Yang menurut saya penalti kedua itu tidak seharusnya terjadi. Dan tadi seharusnya ada satu pemain UEA yang kartu merah. Seharusnya UEA di 25 menit terakhir tidak bermain dengan 11 pemain, tapi 10 pemain. Saya rasa itu jelas sekali sebuah pelanggaran," tegas Milla.