Brilio.net - Zinedine Zidane dalam wawancaranya dengan harian asal Spanyol, Marca pada tahun 2003 lalu setelah membawa Real Madrid memenangkan gelar kesembilan Liga Champions di Glasgow, Skotlandia menegaskan bahwa dia ingin memenangkan la Decima, la Undecima dan la Duodecima.
"Quiero la Decima, la Undecima y la Duodecima. (Saya ingin gelar ke 10,11 dan 12)," tegas Zidane kala itu seperti dilansir brilio.net dari Ronaldo, Minggu (4/6).
BACA JUGA :
12 Meme kocak Juventus vs Real Madrid yang siap mengocok perutmu
Di tahun itu, ia memang masih menjadi pemain hebat dunia yang mencetak gol volley indah ke gawang Hans Jorg Butt, kiper Bayer Leverkusen, tim asal Jerman yang dikalahkan Real Madrid dengan skor 2-1.
Impiannya sebagai pemain Real Madrid sedikit demi sedikit terwujud. Kala Real Madrid memenangkan la Decima atau gelar ke 10 Liga Champions di tahun 2014 lalu, ia sudah duduk di manajerial sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti.
Kala itu, El Real mengalahkan rival sekotanya, Atletico Madrid dengan skor 4-1 di stadion Da Luz, Lisbon, Portugal.
BACA JUGA :
Nggak cuma juara di lapangan, 7 pesepakbola dunia ini juga jago akting
Setelah Ancelotti lengser pada 2015, sang legenda hidup Timnas Prancis mengambil alih tampuk kepelatihan. Dari sinilah sentuhan midas ayah empat putra itu di mulai.
Tak sampai dua tahun jadi nahkoda tim yang bermarkas di Santiago Bernabeu, ia berhasil mempersembahkan berbagai trophy seperti La Liga 2017, Super Eropa 2016 dan yang fantastis, ia memenuhi mimpinya 14 tahun lalu, membawa Real Madrid meraih gelar ke 11 dan 12 di Liga Champions.
Di tahun 2016, Real Madrid menjadi juara setelah kembali mengalahkan Atletico di final lewat adu penalti dengan skor 5-3. Dan Minggu (4/6) dini hari tadi, rival abadi Barcelona mempertahankan trophy Liga Champions setelah melibas Juventus 4-1 lewat gol Cristiano Ronaldo (2), Casemiro dam Marco Asensio.
Ia menjadi pelatih kedua setelah Arrigo Sacchi yang membawa timnya meraih back to back juara Liga Champions, jenius!
Yang bikin salut, dengan deretan gelar dan rekor yang dipecahkannya saat menjadi pelatih Real Madrid tak membuatnya sombong dan langsung memikirkan rencana musim depan.
"Saya bukan pelatih terbaik di dunia. Kami sudah berpikir soal musim depan tapi kini kami ingin menikmati dulu kemenangan ini," tegas Zizou seusai laga final.
Salut!