Brilio.net - Mengasuh anak memanglah tidak mudah. Perlu metode yang tepat agar tak terjadi kecelakaan akibat salah pola asuh. Biasanya ini yang menjadi momok menakutkan bagi pengantin baru yang akan memiliki anak pertamanya. Oleh karena ketakutan tersebut, orangtua baru akan mengambil jalan aman dengan menyewa jasa baby sitter.
Ternyata ada perbedaan cara pola asuh anak dari masa ke masa. Cara mengasuh anak pada zaman sekarang akan berbeda jika dibandingkan dengan cara asuh orangtua pada zaman dahulu. Tentu saja cara orangtua abad ke-19 mengasuh anaknya dengan cara orangtua zaman now juga berbeda.
Nah, Jika sudah familiar dengan pola asuh orangtua zaman sekarang, apakah kamu tahu cara bagaimana orangtua di abad 19 mengasuh para bayi-bayinya? Ternyata faktanya absurd abis. Orangtua zaman itu masih percaya banget dengan mitos-mitos yang beredar.
Berikut ini 10 pola asuh anak abad ke-19 yang absurd abis, seperti dilansir brilio.net dari laman twentytwowords, Sabtu (14/4).
1. Sudah dilatih buang air besar sendiri sejak usia dua bulan.
BACA JUGA :
Adu gaya Rio Dewanto dan Junior Liem saat asuh anak, mana favoritmu?
Orang-orang pada abad ke-19 percaya bahwa penyakit diare bisa dihindari dengan cara buang air besar secara teratur. Untuk itu, anak-anak mereka mulai diajari untuk BAB sendiri sejak usia dua bulan.
2. Memandikan bayi dengan minyak.
Normalnya orangtua akan memandikan anaknya dengan air dan sabun. Namun zaman dulu orang tua lebih percaya jika memandikan anak menggunakan minyak lebih bersih. Lengket-lengket gimana gitu.
3. Memberi minum bir kepada bayi.
BACA JUGA :
Adu gaya Tantri, Chua, & Cella 'Kotak' saat asuh anak, orangtua idaman
Ya, ini benar-benar terjadi pada zaman dulu. Zaman di mana banyak air bersih yang terkontaminasi, untuk itu orangtua lebih memilih meminumkan bir kepada anaknya.
4. Di Britania Raya, bayi minum alkohol sudah biasa.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, zaman dulu banyak air bersih yang terkontaminasi, khususnya di Britania Raya. Lalu bagaimana dengan susu yang menjadi minuman pokok seorang bayi? Ternyata sama saja. Sehingga bayi minum alkohol pada zaman tersebut terbilang sudah biasa.
5. Mengurangi kasih sayang dan bermain bersama bayi.
Zaman dulu dipercaya jika bayi terlalu diberi banyak kasih sayang akan menyulitkannya saat dewasa kelak. Untuk itu para orangtua akan lebih sedikit memberikan kasih sayang. Begitu juga mereka tidak banyak memberikan waktu untuk bermain bersama kepada anaknya.
6. Tidak boleh memberi ASI saat sedang marah.
Menjaga mood sebagai seorang ibu yang sedang memiliki bayi tentu sangat susah, bukan? Nah, orangtua zaman dulu tidak akan memberikan bayinya ASI saat dirinya sedang marah. Mereka percaya jika mood sang ibu sedang jelek, maka air susu yang dikeluarkan juga tidak bagus kualitasnya. Sehingga akan membawa penyakit kepada bayi tersebut di kemudian hari.
7. Berhenti memberi ASI pada usia bayi sembilan bulan.
Dokter beranggapan bahwa jika bayi pada usia sembilan bulan terus diberikan asi, itu dapat menyebabkan kerusakan pada otak si bayi. Kemudian sang ibu akan mengalami kebutaan. Hmmm...
8. Memberi udara segar kepada bayi dengan cara berbahaya.
Pada tahun 1930-an di mana urbanisasi sedang gencar-gencarnya, para ibu memiliki cara unik untuk memberikan udara segar kepada sang bayi. Yaitu dengan membuat seperti kurungan di loteng atau luar jendela. Nantinya si bayi akan dimasukkan ke kurungan ini sehingga dia bisa menghirup udara segar. Sangat berbahaya.
9. Merencanakan pernikahan anak sejak bayi.
Entah apa latar belakang di balik keputusan ini. Namun dulu banyak para orangtua yang sudah merencanakan pernikahan anaknya sejak bayi.
10. Meninggalkan bayi sendirian di rumah.
Sudah sewajarnya jika bayi sering menangis dan membuat susah orangtuanya. Prinsip ahli pada saat itu adalah, daripada pusing dan bikin emosi ketika harus menggendong untuk menenangkan si bayi, lebih baik tinggalkan saja sendirian di rumah.