1. Home
  2. »
  3. Orangtua
12 Juni 2017 12:03

7 Kalimat terlarang yang tak seharusnya dikatakan orangtua pada anak

Ada kalanya anak menolak, merajuk, bisa pula marah, dan merasa tersakiti. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Para orangtua perlu untuk berbagi pengalaman membesarkan anak. Sebab, penanganan masing-masing anak mesti berbeda berdasarkan karakternya. Yang jelas, anak tak bisa diperlakukan seperti robot. Mereka tak mungkin bisa mengerjakan setiap yang diperintahkan orangtuanya. Ada kalanya mereka menolak, merajuk, bisa pula marah, dan merasa tersakiti.

Anak-anak belum tentu mampu menangkap maksud dari apa yang ayah atau ibu katakan, mesti itu bermaksud baik. Ada kalanya kalimat orangtua membuat situasi tidak terkendali. Itulah mengapa kalimat orangtua bisa berpengaruh besar dalam kehidupan mereka.

BACA JUGA :
Terbang bersama balita, 7 tips ini bantu perjalananmu minim hambatan


Nah beberapa kalimat berikut ini tak patut diucapkan orangtua di depan anak jika tidak ingin membuat anak tersinggung, seperti dirilis brilio.net dari beberapa sumber, Senin (12/6).

1. "Jangan membantah!"

BACA JUGA :
13 Cara orangtua tunjukkan rasa sayang ke anak ini kocaknya kebangetan

Bisa diganti dengan kalimat seperti ini: "Sepertinya sekarang kita sedang emosi. Kita harus tenangkan diri dulu, nanti kita bisa membahasnya lagi. Kita saling mencintai dan harus tetap saling menghargai."

2. "Jangan ganggu Ibu/Ayah, Nak!"

Bisa diperhalus dengan: "Sekarang Ibu/Ayah lagi capek, Nak, butuh istirahat dulu. Mungkin lebih baik besok dibicarakan lagi."

3. "Jangan cengeng!"

Ungkapan di atas tidak dapat diterima oleh si anak dan malah membuatnya makin emosi. Cobalah ubah dengan ini: "Memang biasa mengekspresikan emosi dengan menangis. Tapi Ayah/Ibu perlu tahu kamu pengennya gimana. Mending sekarang kamu cerita supaya kita bisa dapat solusi terbaik."

4. Hal-hal buruk tentang pasangan.

Anak-anak tak patut mendengar sesuatu yang negatif tentang orangtuanya apalagi itu dari salah satu orangtuanya sendiri. Pada titik ini, orangtua telah menciptakan ketidakharmonisan keluarga, mencabut perasaan persatuan, cinta dan rasa saling menghormati dari anak kepada orangtua.

Cobalah untuk mengganti dengan ini: "Kami cuma sedang mencoba untuk mencapai keputusan yang sejalan. Tapi terkadang dua orang memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang bagaimana menghadapi suatu masalah. Kamu tak boleh membenci salah satu dari orangtuamu karena melihat kami bertengkar."

5. "Kamu tuh mesti..." atau "Kamu tuh nggak pernah..."

Anak dalam proses pembentukan diri dan orangtua adalah pihak terdepan yang berperan membantu. Mengatakan salah satu dari dua ungkapan ini menciptakan stereotip tanpa dasar yang dapat menghambat kemajuan pribadinya.

Tidak pernah ada 'selalu' atau 'tidak pernah'. Cobalah mengganti dengan: "Sepertinya kamu perlu mencoba dari perspektif yang berbeda."

6. "Masak begitu aja nggak bisa sih!"

Ketika anak tidak mampu melakukan sesuatu sesuai harapan, mereka perlu ditunjukkan letak kesalahan dan diajari menganalisis situasi yang gagal. Ubahlah dengan kalimat ini: "Menurut Ayah/Ibu itu bukan cara terbaik. Ayah/Ibu tahu kamu bisa melakukannya lebih baik lagi.."

7. "Jangan berteman dengannya!"

Orangtua tidak bisa memilih-milihkan teman untuk anak. Sebaiknya orangtua perlu menanyakan alasan anaknya menyukai si A atau si B. Selain itu orangtua perlu terus menanyakan apa saja yang dilakukan anak dengan temannya itu. Cobalah untuk membuat anak menganalisis baik dan buruk jika berteman dengan orang yang selama ini dekat dengannya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags