Brilio.net - Kadang, di saat kita diberikan hidup yang layak, kita masih sering lupa bersyukur, dan saat kita diberi sebuah cobaan kita mengeluh tak ada henti. Tapi tahukah kamu, masih banyak orang diluar sana yang hidupnya tidak selayak kita, salah satunya adalah Mbah Gini.
Sudah lebih dari 10 tahun Mbah Gini hidup sebatang kara di pelosok jauh dari keramaian ibu kota tepatnya di Talang Suko, Turen, Malang.
Dilansir brilio.net dari akun Facebook help and care, Senin (21/3) meski sudah renta, Mbah Gini masih semangat kerja tanpa meminta belas kasihan dari orang lain. Setiap harinya, Mbah Gini mencari daun kelapa untuk dijadikan lidi, kemudian dia menjual sapu lidi itu untuk kelangsungan hidupnya.
BACA JUGA :
Rahmi, kena lupus & buta sebelah tapi semangat hidupnya luar biasa
Namun sayang, tidak selamanya sapu lidi yang dijualnya itu laku terjual, kadang sehari pun dia tidak mendapat penghasilan sepeser pun, tapi kadang ada tetangganya yang membeli barang dagangannya karena kasihan.
Selain kisah hidupnya yang memprihatinkan, ternyata tempat tinggal Mbah Gini pun jauh dari kata layak sebuah rumah.
"Beliau tidur bersama ayam peliharaannya dan di tempat tidur beliau penuh dengan kotoran ayam. Bagi beliau tempat ini sudah nyaman," kisah tim help and care
Tim help and care juga menceritakan bagaimana kondisi dalam rumah Mbah Gini. Barang-barang rumah tangga yang digunakan Mbah Gini untuk memasak sudah berkarat. Setiap hari Mbah Gini hanya memasak nasi saja dan jarang masak lauk.
SELAIN ITU MBAH GINI JUGA PUNYA CERITA SEDIH LAINNYA...
BACA JUGA :
Kakek 78 tahun ini kumpulkan sampah demi wujudkan cita-cita naik haji!