Brilio.net - Jadi mahasiswa akhir seringkali menguras pikiran, karena harus menyelesaikan skripsi atau tugas akhir sebagai syarat lulus dari perguruan tinggi. Dalam mengerjakan skripsi, mahasiswa sering menemui beberapa kendala, dari susah menemui dosen pembimbing hingga banyak revisi.
Nggak hanya itu, mahasiswa akhir juga harus berkorban secara finansial. Mereka harus menyisihkan uang sakunya untuk keperluan mencetak tugas-tugas akhir mereka.
BACA JUGA :
101 Motto hidup kerja, suntikkan semangat raih cita-cita
Terkadang, uang saku pun tidak cukup digunakan untuk keperluan tugas kuliah sehingga sering kali meminta uang tambahan pada orangtua. Nah, daripada terus meminta uang tambahan ke orang tua, nggak ada salahnya kalau kamu mencari penghasilan tambahan.
Meski belum lulus kuliah, kamu tetap bisa mencari penghasilan tambahan. Nggak perlu ijazah, kamu cukup menyiapkan mental dan tekad untuk mencari penghasilan tambahan.
Dengan mendapatkan uang sendiri, kamu jadi nggak terus-terusan ngerepotin orang tua deh. Selain itu, kamu juga lebih mandiri secara finansial, daripada yang sebelumnya. Uang yang kamu dapatkan nggak hanya bisa untuk memenuhi keperluan tugas akhir, syukur-syukur kamu juga bisa memberikan sedikit hasil keringatmu untuk orang tua.
BACA JUGA :
Kamu tipe pekerja seperti apa sih? Loyal, cari cuan, atau lempeng aja?
Berikut 11 cara mendapatkan penghasilan tambahan yang cocok untuk mahasiswa, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (21/12)
1. Kerja part time.
foto: freepik.com
Menjalani kerja part time semakin populer belakangan ini. Selain dilakukan oleh mahasiswa atau anak-anak muda, kerja part time juga tak jarang dilakukan oleh para pegawai kantoran atau seseorang yang sudah memiliki pekerjaan.
Kerja part time sendiri adalah pekerjaan yang memiliki setengah dari jam kerja normal atau full time. Namun tidak terbatas pada jam kerja saja, kerja part time umumnya bersifat sementara untuk periode tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2. Menjadi guru les.
foto: freepik.com
Kamu bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan yang kamu miliki untuk menjadi guru les privat. Menjadi guru les privat juga tidak terbatas dengan mengajar ilmu yang biasa di sekolah. Kamu juga bisa mengajar vokal atau alat musik kalau kamu menguasainya.
Guru les privat biasanya menentukan harga per pertemuan. Untuk setiap pertemuan biasanya berdurasi 2-3 jam. Kamu bisa promosi ke ibu-ibu tetangga rumah atau kosan yang memiliki anak kecil untuk bisa menjadi guru lesnya.
3. Jadi asisten dosen.
foto: freepik.com
Menjadi asisten dosen adalah kesempatan berharga bagi seorang mahasiswa. Kamu bisa lebih dekat dengan dosenmu dan belajar banyak dari dia. Selain mendapat penghasilan tambahan, menjadi asisten dosen juga membuka banyak kesempatan untuk bisa terlibat dalam proyek-proyek akademis yang akan memberi kamu pengalaman berharga dan juga uang jajan tambahan.
4. Jualan online.
foto: freepik.com
Kalau kamu punya kemampuan membuat aksesoris, makanan atau semacamnya, kamu bisa menjualnya lewat marketplace online yang ada di Indonesia atau lewat media sosial. Dalam hal jualan online, kamu juga bisa memanfaatkan "dropshipping".
Kamu bisa membuka toko tanpa harus memiliki barang yang akan dijual. Untuk bisa sukses dibidang ini, kamu perlu menguasai juga ilmu marketing digital.
5. Dropshipping.
foto: freepik.com
Untuk yang mau buka usaha dengan modal minim atau bahkan tanpa modal, bisa menjadi dropshipper. Dropshipper adalah istilah untuk orang yang membantu menjual barang milik orang lain.
Kamu dapat melakukan dropshipping dengan mempromosikan barang milik toko lain dalam media sosialmu. Jika ada pembeli yang tertarik, tugasmu hanya menghubungi seller agar mereka dapat mengirimkan barang ke konsumen tersebut.
6. Membuka Thrift Shop.
foto: freepik.com
Thrift shop muncul dari kata thrifting yang berarti kegiatan membeli atau berbelanja barang-barang bekas dengan tujuan menemukan barang-barang menarik dengan harga yang terjangkau.
Kamu bisa mulai membuka thrift shop cukup dengan barang-barang bekas tak terpakai yang masih berkualitas, misalnya baju atau aksesoris OOTD (Outfit of the day).
7. Menjadi penulis di blog.
foto: freepik.com
Jika kamu hobi menulis, coba tuliskan dalam blog. Jika tulisan kamu menarik dan disukai, blog kamu akan terkenal dan dibaca banyak orang. Lama-kelamaan, akan banyak perusahaan yang berminat untuk beriklan melalui blog-mu dan kamu hanya perlu menunggu pundi-pundi uang masuk ke dalam rekeningmu. Kalau kamu belum siap mengelola blog sendiri, kamu bisa coba dulu untuk menjadi penulis tamu di blog Prelo.
8. Menawarkan jasa penerjemah.
foto: freepik.com
Kalau kamu jago berbahasa asing dan mahir dalam menerjemahkan, menjadi penerjemah akan jadi pilihan tepat buat kamu. Hal ini juga paling cocok untuk mahasiswa jurusan bahasa asing seperti sastra inggris, sastra belanda, mandarin, dan lain sebagainya.
Cukup bermodalkan laptop, kamu bisa mulai berbisnis jadi seorang penerjemah. Untuk tahap awal, kamu bisa coba menawarkan jasa kamu ke teman kuliah.
9. YouTuber dan Influencer.
foto: freepik.com
Buat kamu yang orangnya narsis, dan suka di depan kamera, menjadi YouTuber dan Influencer adalah pekerjaan yang cocok untuk mahasiswa. Dengan membuat konten video yang menarik dan mengunggahnya di kanal YouTube, kamu bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang tidak sedikit. Semakin banyak yang tertarik dengan video kamu, kesempatan mendapatkan penghasilan akan semakin besar.
Jika seorang Youtuber diharuskan mampu membuat konten video dengan durasi panjang, sebaliknya dengan memanfaatkan media Instagram, kamu bisa menjadi influencer. Menghasilkan uang dengan modal foto dan caption yang menarik. Syarat yang tidak boleh kamu kesampingkan adalah memiliki followers dan likes yang banyak.
10. Ikut kompetisi.
foto: freepik.com
Mengikuti kompetisi mahasiswa tidak hanya membentuk kamu sebagai pribadi yang kompetitif dan optimis, namun juga menjanjikan hadiah yang menggiurkan jika kamu menang. Coba perbanyak cari informasi seputar kompetisi yang bisa kamu ikuti atau kamu juga bisa bergabung dengan organisasi mahasiswa yang seringkali mengikutsertakan anggotanya untuk mengikuti perlombaan antar universitas.
11. Jadi freelancer.
foto: freepik.com
Seseorang yang menjadi freelancer tidak terkendala dengan waktu. Kuliah yang dijalankan tidak akan terganggu dengan pekerjaan yang sedang dilakukan. Apalagi pada semester akhir, biasanya intensitas mahasiswa dan dosen bertemu dalam suatu kelas akan mulai berkurang. Jadi, mahasiswa memiliki waktu yang lebih luang dan mampu membagi waktu dengan baik.