Brilio.net - Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, ia harus memiliki mental kuat untuk mengarungi bahtera rumah tangga yang tak selamanya mulus. Ya, hidup berumah tangga tak selamanya seromantis drama Korea. Suatu saat pasti akan menemui suatu ujian. Salah satu ujian yang paling sering datang adalah ujian dalam hal finansial terutama pada pasangan pengantin baru.
Kebanyakan orang tidak melihat adanya hambatan finansial ketika belum menikah. Namun kemudian saat tiba saatnya harus menggabungkan keuangan, perbedaan pendapat mulai terlihat.
BACA JUGA :
Rahasia anti pusing kelola uang arisan, kantong digital solusinya
Saat permasalahan finansial ini lah kadang emosi mulai bermain. Misalkan tentang bagaimana kebiasaan belanja pasangan kamu atau terkait utang. Untuk itu, penting bagi pasangan yang baru menikah untuk mengatur keuangan secara bijak. Kamu dan pasangan harus memiliki rencana keuangan jangka panjang. Rencana ini harus mencakup tujuan pensiun, kepemilikan rumah, dan memiliki anak dan lain sebagainya.
Diskusikan tujuan keuangan, jadwal, anggaran, dan masalah lain yang mungkin akan dihadapi bersama. Untuk mengantisipasi kesulitan keuangan, berikut cara mengatur keuangan untuk pengantin baru, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (12/7).
1. Komunikasi yang jujur.
BACA JUGA :
7 Cara menghemat uang belanja, bisa cukup sampai satu bulan
foto: freepik.com
Mulailah untuk mengkomunikasikan tentang keuangan kepada pasangan kamu saat ini. Terbukalah tentang keuangan kamu selama ini, seperti utang-utang apa yang kamu miliki, kebiasaan pengeluaran pribadi, pinjaman aktif, serta harapan finansial yang kamu miliki untuk masa depan.
Jangan rahasiakan apapun kepada pasangan kamu. Jika kamu merahasiakan masalah keuangan yang serius, dikhawatirkan suatu saat akan terbongkar dan itu akan menjadi masalah yang sangat besar bagi hubungan rumah tangga kamu. Dengan begitu kamu dapat memulai menggabungkan tujuan bersama kamu dengan pasangan. Selain itu, keterbukaan akan membuat pernikahan serta keuangan kamu akan jauh lebih baik lagi.
2. Buat catatan keuangan.
foto: freepik.com
Buatlah catatan kebutuhan rumah tangga, seperti bahan makanan, keperluan mandi, tagihan listrik, tagihan air, bayar pajak, bayar asuransi, dan lain-lain.
Setiap akhir bulan, cobalah menyempatkan waktu dengan pasangan untuk menghitung seluruh pengeluaran. Tujuannya agar kamu tahu jumlahnya setiap bulannya. Kemudian bandingkan dengan bulan sekarang dengan bulan sebelumnya.
Menghitung secara rutin tentunya membantu keuangan keluarga. Apabila bulan ini melebihi anggaran keuangan bulan lalu, maka kurangi di bulan berikutnya.
3. Alokasikan gaji masing-masing untuk berbagai kebutuhan.
foto: freepik.com
Apabila hanya ada satu orang yang bekerja dalam keluarga kamu, maka pendapatan satu orang tersebut harus dibagi pada pos-pos pengeluaran yang telah direncanakan.
Namun, apabila kamu dan pasangan sama-sama bekerja, maka kamu dapat menentukan gaji siapa yang dialokasikan untuk membayar keperluan ini dan keperluan itu. Dalam hal ini, semua alokasi gaji untuk pos-pos pengeluaran harus disepakati bersama pasangan karena keberhasilan sebuah keluarga sangat dipengaruhi oleh kemampuan mengatur keuangan.
4. Sisihkan pendapatan untuk tabungan.
foto: freepik.com
Selagi kebutuhan di awal rumah tangga belum terlalu banyak terutama ketika belum memiliki momongan, usahakan untuk menyisihkan penghasilan untuk ditabung meskipun hanya sedikit.
Tabungan yang telah dikumpulkan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan di masa depan, seperti biaya pendidikan anak, investasi, biaya pengobatan, dan lain-lain.
5. Membuat dana darurat.
foto: freepik.com
Hidup tak selamanya mulus, kadang ada kejadian-kejadian tak terduga yang mengharuskan kamu untuk mengeluarkan uang cukup banyak. Misalnya, saat mobil rusak, rumah bocor, kecelakaan, terkena musibah, dan lain sebagainya.
Supaya tidak kelabakan saat musibah terjadi, kamu bisa membuat dana darurat bersama pasangan. Dana ini nggak boleh diotak atik, dan hanya bisa digunakan dalam keadaan yang benar-benar mendesak.
Untuk menyiapkan dana darurat, kamu bisa membuat akun rekening khusus untuk dana darurat, pastikan kamu menggunakan penarikan otomatis setiap bulannya. Jika ini dilakukan rutin, dana darurat yang setiap bulannya berkembang ini akan membantu saat ada kebutuhan mendesak.